Suara.com - Puasa Ramadhan hukumnya wajib bagi setiap Muslim yang sudah aqil baligh. Namun bagaiamana hukum puasa bagi ibu hamil? Apakah ibu hamil boleh puasa Ramadhan? Nah untuk selengkapnya, berikut ini penjelasannya.
Seperti yang diketahui bahwa melaksanakan ibadah puasa Ramadhan adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Ini tercantum dalam Alquran dan hadis. Namun ada beberapa golongan yang tidak diwajibkan untuk puasa Ramadhan.
Ada beberapa golongan yang tidak diwajibkan untuk melaksanakan puasa Ramdahan yaitu salah satunya ibu hamil. Ini tercantum dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibnu Majah.
إنَّ اللهَ وَضَعَ عَنِ المُسَافِرِ شَطْرَ الصَّلَاةِ وَالصَّومَ عَنِ المُسافِرِ وَعَنِ المُرضِعِ وَعَنِ الْحُبلى
"Sesungguhnya Allah SWT telah menggugurkan separuh sholat bagi musafir serta mencabut kewajiban puasa bagi musafir, wanita menyusui, dan wanita hamil." (HR Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibnu Majah).
Ada beberapa ulama yang berpendapat bahwa Ibu hamil yang tidak puasa maka wajib mengganti (qadha) di luar bulan Ramadhan. Namun ada juga ulama yang berpendapat tidak harus menggantinya.
Hukum dan Kondisi yang Membolehkah/Tidak Bumil Puasa
Berikut ini penjelasan tentang hukum Apakah ibu hamil boleh puasa Ramadhan atau tidak menurut Madzhab Maliki, Madzhab Hanafi, Madzhab Hambali, dan Madzhab Syafi’I lengkap dengan kondisi yang membolehkan/tidak bumi puasa.
1. Madzhab Maliki
Berdasarkan pendapat madzhab Maliki, ibu hamil atau menyusui diperbolehkan untuk tidak berpuasa jika ia merasa khawatir akan sakit jika puasa. Namun ia wajib untuk mengganti atau mengqadhanya di luar bulan Ramadhan dan wajib bayar fidyah.
Hukum ibu hamil dilarang atau diwajibkan untuk tidak berpuasa yaitu jika ia merasa khawatir atas keselamatan jiwanya atau khawatir akan adanya musibah berat menimpa dirinya maupun bayi dalam kandungannya.
Baca Juga: Tips Tetap Sehat Selama Puasa, Ini Rekomendasi dari Dokter Penyakit Dalam
2. Madzhab Hanafi
Menurut pendapat madzhab Hanafi, jika ibu hamil merasa khawatir sesuatu yang buruk terjadi jika berpuasa, maka hukumnya boleh untuk tidak puasa. Menurut madzhab, ibu hamil yang tidak puasa hanya wajib mengqadhanya saja dan tidak harus fidyah.
3. Madzhab Hambali
Menurut pendapat madzhab Hambali, ibu hamil hukumnya boleh tidak berpuasa jika merasa khawatir terjadi hal buruk kepada dirinya atau anak dalam kandungannya. Ibu hamil wajib mengqadha puasa yang ditinggalkan dan tidak perlu bayar fidyah.
4. Madzhab Syafi'i
Berdasarkan pendapat madzhab Syafi'i, ibu hamil hukumnya boleh tidak puasa jika ia merasa khawatir terjadi sesuatu yang tak diinginkan saat berpuasa baik terhadap dirinya maupun anak dalam kandungannya.
Ibu hamil yang tidak menunaikan puasa Ramdahan maka wajib mengqadha puasanya di luar bulan Ramdahan lain dan tidak perlu bayar fidyah. Namun hukum bayar fidyah menjadi harus jika kekhawatiran tersebut hanya berasal dari anaknya saja.
Ketentuan Bayar Fidyah
Mengenai kondisi ibu hamil yang harus bayar fidyah karena tidak puasa Ramadhan sudah dijelaskan diatas sesuai dengan pendapat 4 madhzah. Untuk ketentuan atau cara bayar fidyah ini yaitu dengan memberi makan fakir miskin sebagaimana dalam dalil berikut ini.
"...bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin..." (QS Al-Baqarah:184).
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Latin, Terjemahan, dan Keutamaan Jantung Al-Qur'an
-
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025
-
Niat dan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025 Selama 3 Hari untuk Berkah Sepanjang Tahun
-
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025: Niat dan Keutamaannya di Hari Kamis
-
Mengapa Islam Melarang Pria Menyerupai Wanita? Ini Penjelasannya
-
Apa Itu Puasa Tasu'a ? Waktu, Niat, dan Sejarahnya