Suara.com - Azan adalah panggilan untuk beribadah kepada Allah. Membaca doa setelahnya menunjukkan rasa syukur atas nikmat tersebut dan pengakuan akan kebesaran Allah serta ajakan untuk shalat.
Mengamalkan doa ini secara rutin memperkuat hubungan spiritual seorang Muslim dengan Allah SWT dan Rasul-Nya, sehingga iman dan ketakwaan semakin bertambah.
Berikut adalah penjelasan mengenai doa setelah azan, termasuk bacaan lengkapnya beserta keutamaannya dalam ajaran Islam.
Bacaan Doa Setelah Azan
Doa yang dianjurkan untuk dibaca setelah mendengar azan adalah sebagai berikut:
Teks Arab:
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ
Allahumma rabba hadzihid da'watit taammah, wash shalaatil qaa-imah, aati Muhammadanil washiilata walfadhiilata, wab'athhu maqamal mahmuuda alladzi wa 'adtah.
Artinya: "Ya Allah, Tuhan seruan yang sempurna ini dan shalat yang akan didirikan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah (kedudukan yang tinggi) dan keutamaan, serta bangkitkanlah beliau di kedudukan yang terpuji yang telah Engkau janjikan."
Variasi Tambahan (Opsional)
Beberapa versi doa yang lebih panjang mencakup permohonan tambahan, seperti: warzuqnaa syafa'atahu yaum al qiyaamah, innaka laa tukhliful mi'aad
Artinya: "dan berikanlah kepada kami syafaatnya pada hari kiamat, sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji".
Meskipun ini tidak selalu wajib, tambahan ini sering diamalkan oleh sebagian umat Islam.
Keutamaan Doa Setelah Azan
Membaca doa setelah azan memiliki banyak keutamaan yang besar dalam Islam. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Mendapatkan Syafaat Nabi Muhammad SAW. Salah satu keutamaan utama adalah janji syafaat dari Rasulullah SAW pada hari kiamat. Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang ketika mendengar azan mengucapkan doa ini, maka dia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat."
Syafaat ini adalah pertolongan Nabi kepada umatnya di hari yang penuh kesulitan tersebut.
Mengharapkan Rahmat dan Kebaikan
Doa ini merupakan permohonan kepada Allah SWT agar memberikan kedudukan tinggi kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu maqam mahmud (kedudukan terpuji). Dengan mengamalkan doa ini, seorang Muslim turut mendapatkan berkah dan rahmat dari Allah SWT.
Tata Cara Pengamalan
Waktu Membaca: Doa ini dibaca setelah muazin selesai mengumandangkan azan. Menjawab Azan: Sebelum membaca doa, disunnahkan menjawab azan dengan mengulangi kalimat yang diucapkan muazin, kecuali pada kalimat "Hayya 'ala shalah" dan "Hayya 'alal falah", di mana kita menjawab: "La hawla wa la quwwata illa billah" (Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).
Shalawat: Setelah doa, dianjurkan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, misalnya:
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad.
Doa setelah azan bukanlah kewajiban, melainkan sunnah muakkad (sangat dianjurkan). Jika seseorang tidak hafal doa ini, cukup berniat untuk bersyukur dan berdoa dengan bahasa yang dipahami sambil berusaha mempelajarinya.
Sikap yang dianjurkan saat mendengar azan adalah diam, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan meresponsnya dengan hati yang khusyuk.
Dengan mengamalkan doa setelah azan ini, seorang Muslim tidak hanya menunjukkan ketaatan kepada Allah SWT, tetapi juga cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, sekaligus berharap mendapatkan keberkahan dan syafaat di akhirat kelak. Semoga kita termasuk hamba yang istiqamah dalam mengamalkannya.
Berita Terkait
-
Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Latin, Terjemahan, dan Keutamaan Jantung Al-Qur'an
-
Goto Gelar Doa Lintas Agama: Habib Jafar hingga Bhikkhu Bhadra Doakan Persatuan dan Keluarga Affan
-
Gelar Doa Bersama Lintas Agama, Pemkab Mojokerto Teguhkan Komitmen Jaga Kondusifitas Daerah
-
Apa Perbedaan Doa Iftitah Shalat Fardu dan Shalat Sunah? Ini Jawabannya
-
Gerhana Bulan Total 'Blood Moon' di Langit Indonesia: Bacaan Dzikir, Doa, dan Jadwalnya
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Latin, Terjemahan, dan Keutamaan Jantung Al-Qur'an
-
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025
-
Niat dan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025 Selama 3 Hari untuk Berkah Sepanjang Tahun
-
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025: Niat dan Keutamaannya di Hari Kamis
-
Mengapa Islam Melarang Pria Menyerupai Wanita? Ini Penjelasannya
-
Apa Itu Puasa Tasu'a ? Waktu, Niat, dan Sejarahnya