Suara.com - Asrama putra dan asrama putri Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, bakal dipercantik dalam waktu dekat. Renovasi asrama memang menjadi salah satu program kerja PP PBSI di bawah kepemimpinan Wiranto demi meningkatkan kenyamanan para atlet dan pelatih.
Para atlet utama yang menempati asrama sudah mulai bersiap-siap untuk pindah sementara ke beberapa tempat yang sudah disiapkan. Mulai besok, Rabu (1/3/2018), asrama putra dan putri sudah harus dikosongkan.
Atlet-atlet utama akan disebar ke empat tempat sementara, yakni Wisma Ancora yang terletak di samping jogging track di kompleks Pelatnas PBSI, kemudian di Wisma Wira yang terletak di sebelah Wisma Ancora, Guest House yang terletak di sebelah masjid kompleks Pelatnas PBSI, serta Hotel Ciputra di Cibubur.
Beberapa ruangan di kantor PBSI nantinya akan digunakan sebagai tempat istirahat siang, khususnya bagi para atlet yang menginap di hotel. Sehingga mereka tidak perlu kembali ke hotel setelah latihan pagi, karena siang harinya mereka harus menjalani latihan lagi.
"Memang sekarang kami di pelatnas lagi repot pindahan. Tapi ini semua demi memperbaharui tempat tinggal atlet dan pelatih supaya lebih baik, lebih nyaman. Anak-anak paham kok," ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com.
"Ada empat tempat yang bakal jadi tempat tinggal sementara yaitu Wisma Ancora, Wira, guest house dan Hotel Ciputra Cibubur. Khusus di hotel ini memang ada bantuan dari Pak Ciputra, kami berterima kasih atas kepedulian beliau," lanjutnya.
"Pengaturan siapa tinggal di mana, semua sudah diurus oleh kepala asrama putra dan putri. Kami membaginya per sektor, karena terkait dengan koordinasi jadwal latihan. Kalau yang tinggal di hotel kan perlu ada waktu untuk perjalanan, jadi diusahakan yang jadwal latihannya sama, tinggal di tempat yang sama. Misalnya tunggal putri pratama di satu tempat, jadi nggak dicampur sama sektor ganda yang beda lagi jadwal latihannya," jelasnya.
Perubahan tempat tinggal atlet ini berdampak pula pada jadwal latihan. Misalnya, pemain pratama yang latihan pagi dimulai pukul 06.00 WIB, dipindah menjadi lebih siang, misalnya pukul 07.00 WIB, mengingat perlu waktu perjalanan dari hotel menuju pelatnas.
"Jadwal latihan sudah dikoordinasikan bersama pelatih pratama dan utama. Pokoknya bagaimana latihan tetap lancar, tetapi atlet tidak terlalu terganggu. Buat mereka yang tinggal di hotel, sudah disiapkan tempat istirahat siang. Saya harap bisa prihatin sementara dalam tiga sampai empat bulan ini. Diusahakan semua tempatnya nyaman, jangan sampai kotor atau bocor," tutur Susy.
Baca Juga: Soal Regenerasi di Tunggal Putri, Ini Kata PBSI
"Untuk pelatih juga, kami mohon maaf harus pindah dulu tempat istirahatnya. Pengurus juga begitu, sampai rela mengungsi karena ruang kerjanya dipakai untuk istirahat siang atlet dan pelatih. Saya senang semua bisa diajak kerjasama dengan baik, pengertiannya sangat luar biasa," Susy menambahkan.
Selain itu, ruangan serbaguna di atas ruang fitness di pelatnas juga dimanfaatkan untuk tempat istirahat siang atlet putri yang menginap di hotel. Sebagian atlet putra beristirahat siang di Wisma Wira, begitu pun beberapa pelatih.
Beberapa atlet utama yang tidak tinggal di asrama seperti Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan dan Tontowi Ahmad, juga sudah disiapkan tempat khusus untuk istirahat siang.
Soal makanan atlet, Susy mengaku tak terlalu khawatir karena atlet tetap bisa makan di ruang makan pelatnas seperti biasa.
"Kami masih mengusahakan agar atlet yang menginap di hotel bisa dapat makan malam juga, kalau-kalau mereka lapar di malam hari. Semua masih dibicarakan, mudah-mudahan bisa dibantu pihak hotel," pungkas Susy.
Tag
Berita Terkait
-
4 Bagian Rumah yang Sering Rusak dan Cara Memperbaikinya, Jaga Hunian Tetap Nyaman
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
60 Pasar Kumuh di Jakarta Siap Disulap, Digitalisasi dan Renovasi Jadi Kunci
-
Gregoria Mariska Batal Partisipasi di Dua Ajang Bergengsi, PBSI Buka Suara
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
Terkini
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia