Suara.com - Beban berat harus ditanggung ganda putra Indonesia, Fajar Alfian - Muhammad Rian Ardianto di Piala Thomas 2018. Sebagai ganda kedua setelah pasangan Kevin Sanjaya - Marcus Fernaldi Gideon, keduanya diharapkan mampu menyumbang poin bagi tim Thomas Indonesia.
Untuk diketahui, Piala Thomas 2018 merupakan kali pertama bagi Fajar - Rian mengikuti turnamen beregu putra paling bergengsi di dunia itu. Praktis, mental keduanya dinilai belum cukup teruji untuk memikul target tinggi dari PBSI.
Namun, rangking dan performa yang diperlihatkan keduanya saat ini, dinilai sudah berada di atas ganda putra senior Indonesia, Hendra Setiawan - Mohammad Ahsan.
Alhasil, PBSI mempercayakan keduanya untuk menjadi pelapis The Minions julukan Kevin - Marcus di Piala Thomas tahun ini, sementara Hendra - Ahsan hanya menjadi ganda ketiga.
Menurut Rian, dirinya dan Fajar tak mau terbebani dengan target menyumbang poin ditiap pertandingan. Keduanya mengaku hanya ingin fokus mempersiapkan segala sesuatu di setiap laga.
“Kalau diturunin (dimainkan) pastinya ingin selalu menyumbang poin," kata Rian seperti dilansir laman resmi PBSI.
"Tapi ya kami lihat dulu lawannya seperti apa. Yang pasti kami harus mempersiapkan mental, stamina dan fisik, jaga kondisinya. Kami juga tidak mau terbebani target tersebut,” tambah Rian.
Sementara, dipertandingan perdana babak penyisihan grup B Piala Thomas 2018, Indonesia sukses mempecundangi Kanada dengan skor telak 5-0.
Fajar - Rian menjadi salah satu penyumbang poin dari sektor ganda. Pasangan ganda putra rangking 12 dunia itu sukses mengalahkan Jason Anthony Ho Shue - Nyi Yakura dua gim langsung, dengan skor 21-17 dan 21-14.
Baca Juga: Piala Thomas 2018 : Indonesia Permak Kanada 5 - 0
Walaupun menang cepat dengan tempo 23 menit, Fajar - Rian mengaku cukup kesulitan dengan perlawanan pasangan Kanada tersebut.
Apalagi, kondisi lapangan keempat yang digunakan tim Thomas Indonesia, terus terkendala masalah angin sejak Anthony Sinisuka Ginting memainkan laga pembuka.
“Lawan tadi lumayan juga, nggak gampang mati. Mereka juga katanya pernah latihan di Indonesia, jadi beda dengan pemain Kanada lainnya. Kami tadi banyak menyesuaikan lapangan, karena angin juga cukup kencang,” tandas Fajar.
Para arjuna Merah-Putih, diharapkan mampu membawa pulang Piala Thomas ke tanah air. Sebab, terakhir kali Indonesia menjuarai turnamen beregu putra paling bergengsi itu, adalah pada 2002 silam atau 16 tahun lalu.
Saat itu, Indonesia berhasil menjungkalkan Malaysia di babak final dengan skor 3-2.
Berita Terkait
-
Terkendala Visa, Fajar/Fikri Terpaksa Harus Absen di Kumamoto Masters 2025
-
PBSI Patok Target Tinggi di Kumamoto Masters 2025 Dan Australia Open 2025
-
Fajar/Fikri Terhenti di Perempat Final Hylo Open 2025, Dihantui Rasa Lelah?
-
Fajar/Fikri Siaga Hadapi Ancaman Ganda Malaysia di Perempat Final Hylo Open 2025
-
Menang Dramatis, Fajar/Fikri Tantang Wakil Tuan Rumah di 16 Besar Hylo Open 2025
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Didukung Perpani, MilkLife Archery Challenge Seri 2 Alami Lonjakan Peserta 50 Persen
-
Ribuan Peserta Padati GBK! Indonesia Domino Tournament 2025 Resmi Bergulir Meriah
-
Jawaban Polos 'Bocah Ajaib' Arimbi Mengapa Pilih Posisi sebagai Opposite
-
Hany Budiarti Siap 'Comeback' di Proliga 2026 usai Punya Momongan? Begini Jawabannya
-
Jakarta Livin Mandiri Rekrut Yolla Yuliana untuk Proliga 2026
-
Mental Baja, Gregoria Mariska Tunjung Melaju ke Semifinal Kumamoto Masters 2025
-
Apriyani Rahayu Ungkap Penyebab Kekalahan atas Pasangan Jepang di Kumamoto Masters 2025
-
Menuju SEA Games 2025: Tim Review Finalisasi Peta Medali Kontingen Indonesia
-
Usai Cetak Sejarah, Menpora Pastikan Dukung Janice Tjen untuk Tampil di Olimpiade 2028
-
Tangerang Hawks Lepas Nikholas Mahesa