Suara.com - Alasan Kemanusiaan, Pemerintah Biarkan Napi di Palu Kabur Sementara
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly mengatakan, narapidana yang kabur di Palu dan Donggala pascagempa 7,4 skala richter dan tsunami karena Lapas dan Rutan rusak parah. Lebih dari 1.000 napi dilaporkan melarikan diri.
Selain itu, ada petugas yang sengaja membuka pintu blok atau tahanan karena ada napi yang marah dan mengkhawatirkan gempa susulan.
"Yang di Donggala karena mereka dikunci, para napinya marah karena takut gempa susulan terus-menerus, akhirnya dilepas," ujar Yasonna di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Meski demikian, Yasonna menyebut ada napi yang melapor setelah lepas dari lapas. Meski demikian, mereka diperbolehkan untuk tidak berada di balik jeruji besi untuk sementara waktu, karena rutan atau lapas yang ditinggali rusak.
Selain itu, banyak keluarga napi yang menjadi korban gempa Palu.
"Jadi kondisinya sangat panik, mereka khawatir pada keluarganya. Jadi sementara karena alasan kemanusiaan dulu, lapasnya hancur, mau bagaimana?" kata dia.
"Tembok roboh, saat gempa susulan mereka khawatir tertimpa reruntuhan. Waktu gempa pertama kan retak, tembok semua roboh. Jadi persoalannya mereka fokus pada keluarga, mereka fokus pada dirinya sendiri," lanjut Yasonna.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan narapidana yang kabur diantaranya di Lapas kelas 2 A di Palu. Jumlah penghuni lapas sebanyak 690. Mereka yang melarikan diri 588.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Jelang Juventus vs Young Boys di Liga Champions
"Sisa yang tidak kabur 102 napi. Kenapa kabur? Karena bangunan roboh. 20 hunian roboh," kata Wiranto di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin (1/10/2018).
Kemudian, tahanan yang ada di Rutan di Palu sebanyak 479 orang, dan yang melarikan diri 426 orang, dan tersisa 53 orang.
Wiranto menjelaskan, mereka melarikan diri karena pagar dan blok retak. Selanjutnya Rutan di Donggala jumlah penghuni sebanyak 343 orang. Namun semua penghuninya lari, sehingga tida ada tahanan yang tersisa.
"Sehingga jumlah total tahanan itu 1.512 orang, yang lari 1.357, tersisa 155 orang," kata dia.
Dari jumlah tahanan, tercatat ada lima tahanan terorisme. Tetapi kelimanya sudah dipindahkan sebelum gempa melumpuhkan sejumlah daerah di Sulteng.
"Dua hari sebelumnya sudah pindah ke Nusakambangan 26 September. Gempa tangal 28 September. Kalau tidak, ya ikut kabur," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Berhasil Identifikasi, 17 Jasad Santri Tragedi Ponpes Al Khoziny Diserahkan ke Keluarga
-
Lewat Modul P5, Literasi Jaminan Sosial Dinilai Bisa Ditanamkan Sejak Dini
-
TPG Triwulan III 2025 Cair! Guru Jam Mengajar di Bawah 12 JP Dapat Tunjangan?
-
Ketua GIPI Kritik RUU Kepariwisataan: Pemerintah Tak Pernah Anggap Penting Pariwisata
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya