Suara.com - Perang yang berkecamuk di Irak pada medio 2003-2011 tak hanya menghancurkan infrastruktur negara. Korban jiwa maupun fisik juga tak terelakan banyaknya.
Salah satu warga Irak yang turut merasakan langsung keganasan perang adalah Ammar Hadi Ali. Mimpi buruk itu membuatnya lumpuh dari bagian pinggang hingga ke kaki.
"Kejadiannya di 2007, ketika saya sedang bekerja memasang atap rumah. Tiba-tiba, bom meledak tak jauh dari tempat saya berdiri. Akhirnya, saya harus mengalami hal ini—lumpuh," ungkap Ammar dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Kamis (11/10/2018).
Terlahir normal, Ammar mengaku sempat terpukul atas kejadian nahas tersebut. Hidup sebagai penyandang disabilitas dinilainya tak punya jaminan masa depan.
"Apalagi ketika itu saya sedang rajin-rajin mengumpulkan uang untuk menikah. Tapi, setelah kejadian itu saya tidak bisa bekerja lagi," kenangnya.
Namun, bagai pelangi setelah badai, kehidupan Ammar mulai membaik. Dukungan teman-teman dan keluarga membuatnya bangkit dari keterpurukan.
Hidupnya semakin membaik ketika perwakilan dari National Paralympic Comitte (NPC) Irak menawarkannya untuk menjadi atlet wheelchair fencing (anggar kursi roda).
"Tepatnya di 2009 saya mulai dikenalkan dengan olahraga ini. Padahal semula saya tak pernah kenal dengan olahraga ini," kata peraih emas nomor EP kategori B di Asian Para Games 2010 Guangzhou, Cina.
Sejak saat itu, semangat hidup Ammar mulai kembali. Prestasi demi prestasi diraihnya, dan yang teranyar saat turun di Asian Para Games 2018.
Baca Juga: Lumpuh Ditembak Tank Israel, Ini Misi Mahmoud di Asian Para Games
Hingga hari kelima, pria 33 tahun itu berhasil meraih dua medali, yakni perak di nomor eppe dan perunggu di nomor foil.
"Berkat olahraga ini juga saya bisa berkeliling ke negara lainnya untuk mengikuti kejuaraan," tukas Ammar Hadi Ali.
Berita Terkait
-
5 Film Indonesia Terbaru di Netflix yang Siap Temani Libur Nataru, Jumbo hingga Tinggal Meninggal
-
CERPEN: Perjalanan ke Kota Terakhir
-
SEA Games 2025 Jadi Momen Berat Anggar Indonesia, Semua Wakil Gagal Raih Medali
-
Dampak Jangka Panjang Bullying: Dari Depresi hingga PTSD pada Remaja
-
Dinilai Tidak Akurat, 10 Film Perang Dunia II Dikritik Sejarawan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Juara Grand Slam 7 Kali Venus Williams Umumkan Pernikahan dengan Andrea Preti
-
Dewa United Promosikan Dua 'Wonderkid Jelang IBL 2026
-
Makna Natal Abraham Damar: Refleksi Perjuangan Berdarah-darah Demi Perunggu SEA Games 2025
-
Triathlon Ukir Sejarah, Prestasi Atlet Indonesia Bersinar di SEA Games 2025 Thailand
-
Memukau di SEA Games 2025, Rizki Juniansyah dan Rahmat Erwin Naik Kelas di Olimpiade 2028
-
Medali Nyaris Melayang! KOI Bongkar Alasan 'Tegur' Atlet Kickboxing yang Viral di Medsos
-
Keren! Ini Deretan Rekor yang Dipecahkan Atlet Indonesia pada SEA Games 2025
-
3 Atlet Indonesia yang Pecahkan Rekor di SEA Games 2025
-
Rizki Juniansyah dan Rahmat Erwin akan Tampil di Kelas yang Berbeda pada Olimpiade 2028
-
Tembus Ratusan Triliun! Industri Olahraga Siap Jadi Raksasa Baru Ekonomi Indonesia