Suara.com - Sukses Eko Yuli Irawan meraih medali emas dan memecahkan dua rekor dunia di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2018, tak serta-merta membuatnya lolos ke Olimpiade 2020 Tokyo.
Lifter andalan Indonesia itu masih harus berjuang mengumpulkan poin di beberapa ajang lainnya bila ingin lolos ke multievent terbesar di dunia tersebut.
Hal itu disampaikan Manajer Pelatnas Angkat Besi Indonesia, Dirdja Wihardja. Menurutnya, peraturan untuk lolos ke Olimpiade saat ini berbeda dari sebelumnya.
"Kalau sekarang kualifikasi Olimpiade berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Jika sebelumnya itu setiap negara yang mengumpulkan poin, sekarang pengumpulan poinya per individu," ujar Dirdja saat dihubungi Suara.com, Senin (5/11/2018).
Dirdja mengatakan, sebelum menuju Olimpiade 2020 Tokyo, para lifter dari seluruh dunia akan disuguhkan sekitar 6-8 turnamen yang menjadi ajang pengumpulan poin.
Turnamen-turnamen tersebut, kata Dirdja, terbagi menjadi tiga level, yakni gold, silver dan bronze. Level tersebut menandai besar kecilnya pengumpulan poin di setiap turnamen.
Meski dua tahun menjelang Olimpiade 2020 akan ada banyak turnamen, namun setiap lifter tak harus mengikuti semuanya.
Tergantung kalkulasi federasi angkat besi setiap negara dan sang atlet sendiri terkait peluang tampil ke Olimpiade 2020 Tokyo.
"Nantinya kita akan buat proyeksi untuk para atlet bahwa mereka ikut yang mana saja. Tujuannya agar poin yang dikumpulkan atlet bisa lolos kuakifikasi," ujar Dirdja.
Baca Juga: Jadwal dan Drawing Wakil Indonesia di Fuzhou China Open 2018
Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2018 yang berlangsung di Ashgabat, Turkmenistan, 1-10 November 2018, merupakan gerbang pembuka atau ajang pertama yang poinnya dihitung menuju Olimpiade 2020 Tokyo.
Dirdja memastikan Eko Yuli akan kembali berlaga di beberapa turnamen mendatang.
"Jadi untuk Eko Yuli, dengan jadi juara dunia kemarin, maka peluang untuk lolos itu lebih tinggi. Tapi tak otomatis lolos. Kalau dia tak main lagi setelah juara, maka poinnya bakal tergeser dengan lifter lainnya," jelas Dirdja.
Eko Yuli Irawan meraih medali emas Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2018 di kelas 61 kg putra, Sabtu (3/11/2018). Nomor ini baru pertama kali dipertandingkan di kejuaraan dunia.
Selain membawa pulang medali emas, Eko Yuli juga memecahkan dua rekor dunia, yakni di kategori angkatan clean & jerk (174 kg) dan pada total angkatan.
Eko Yuli yang mencatatkan angkatan snatch 144 kg dan clean & jerk 174 kg, total membukukan angkatan seberat 317 kg.
Tag
Berita Terkait
-
MotoGP Catalunya 2025: Perayaan Juara Dunia Tak Akan Terjadi di Misano
-
Jadwal dan Syarat Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025
-
KOI Angkat Topi, Woodball Indonesia Borong Emas Aice 7th Indonesia Open 2025
-
Bukan Misano, Marc Marquez Ingin Kunci Gelar di MotoGP Indonesia, Bisakah?
-
Indonesia Bidik Gelar Dunia! Mampukah Jonatan Christie Cs Wujudkan Target di Paris 2025?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Masuki Tahap Turnamen, Owi/Butet Soroti Peningkatan Kualitas Peserta Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Wamenpora Pastikan Persiapan SEA Games 2025 Tak Terganggu Pergantian Menpora
-
PBVSI Umumkan 15 Srikandi Muda untuk Asian Youth Games 2025
-
Hendrawan hingga Butet Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Drama McLaren di Monza: Oscar Piastri Dipaksa Mundur demi Lando Norris
-
Menpora dari Masa ke Masa: Andi dan Imam Korupsi, Roy Lupa Lagu Indonesia Raya, Dito Dicopot
-
Dito Ariotedjo Dicopot, Musuh Bebuyutan Lin Dan Jadi Plt Menpora?
-
Rekam Jejak Dito Ariotedjo, Menteri yang Kena Reshuffle
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
Lalu Muhammad Zohri Cs Jalani Persiapan SEA Games 2025 di Kenya dan Jepang