Suara.com - Pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon akan kembali berlaga BWF World Tour Finals.
Sang juara bertahan punya tekad besar untuk mempertahankan gelar yang tahun lalu masih bernama World Superseries Finals.
Kevin / Marcus lolos ke BWF World Tour Finals 2018 dengan predikat yang sangat meyakinkan.
Sejak awal tahun hingga saat ini, posisi The Minions—julukan Kevin/Marcus—dipuncak klasemen "Race to Guangzhou" tak tergeser sekali pun.
Ganda putra terbaik dunia saat ini, berhasil menempati peringkat satu "Race to Guangzhou" dengan perolehan 108.400 poin.
Poin tersebut diraih dari hasil mengikuti 11 turnamen BWF World Tour series sepanjang tahun 2018.
Dari 11 kali mengikuti BWF World Tour, Kevin/Marcus berhasil menjuarai delapan diantaranya.
Di tiga turnamen lainnya, mereka harus terhenti masing-masing di perempat final, semifinal, dan final.
Delapan gelar juara yang diraih Kevin/Marcus antara lain di turnamen Indonesia Masters, India Open, All England Open, dan Indonesia Open.
Baca Juga: The Minions Raih Penghargaan Pemain Putra Terbaik BWF 2018
Serta satu kali dari tur Eropa yakni Denmark Open, dan tiga kali saat menjalani tur Asia Tmur yakni di Jepang Open, Fuzhou Cina Open dan Hong Kong Open.
Uniknya, di tiga turnamen yang gagal mereka juarai yakni Malaysia Open, Cina Open, dan Prancis Open, langkah Kevin/Marcus selalu dihentikan para ganda putra Cina.
Di babak perempat final Malaysia Open 2018, Kevin/Marcus dihentikan He Jiting/Tan Qiang. Mereka kalah dengan skor 17-21 dan 11-21.
Sementara di semifinal Cina Open dan final Prancis Open, langkah Kevin/Marcus dijegal oleh ganda putra Cina ranking 10 dunia, Han Chengkai/Zhou Haodong.
Pada babak semifinal Cina Open 2018 Kevin/Marcus kalah dengan skor 19-21, 21-11 dan 17-21. Sementara di babak final Prancis Open 2018 mereka harus rela jadi runner-up usai kalah 21-23, 21-8 dan 17-21.
Jika hasil seluruh pertandingan Kevin/Marcus di 11 turnamen BWF World Tour tahun ini diakumulasi, maka presentase kemenangan mereka mencapai 94,23 persen. Hasil itu didapat dari 49 kemenangan berbanding 3 kekalahan.
Di BWF World Tour Finals 2018, Kevin/Marcus akan bersaing dengan tujuh pasangan ganda putra lain yang menghuni Top 8 klasemen akhir "Race to Guangzhou".
Selain kompatriot sekaligus seniornya sendiri, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, para pesaing Kevin/Marcus lainnya ialah Chen Hung Ling/Wang Chi-Lin (Cina Taipei) dan Liao Min Chun/Su Ching Heng (Cina Taipei).
Serta Han Chengkai/Zhou Haodong (Cina), Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark), Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang), dan Li Jinhui/Liu Yuchen (Cina).
BWF telah melakukan undian babak penyisihan grup BWF World Tour Finals 2018 kemarin, Senin (10/12/2018).
Kevin/Marcus tergabung di Grup A bersama Han Chengkai/Zhou Haodong, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dan Li Jinhui/Liu Yuchen.
Sementara Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang tergabung di Grup B akan bersaing dengan Chen Hung Ling/Wang Chi-Lin, Liao Min Chun/Su Ching Heng, dan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
BWF World Tour Finals 2018 akan berlangsung di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, Cina pada 12-16 Desember mendatang.
Turnamen penutup BWF World Tour series ini menyediakan total hadiah sebesar 1,5 juta dolar AS (sekitar Rp 21,8 miliar).
Statistik Turnamen BWF World Tour yang Diikuti Kevin/Marcus hingga Lolos BWF World Tour Finals 2018:
Juara
1. Indonesia Masters 2018
2. India Open 2018
3. All England Open 2018
4. Indonesia Open 2018
5. Denmark Open 2018
6. Jepang Open 2018
7. Fuzhou Cina Open 2018
8. Hong Kong Open 2018
Runner-up atau Finalis
1. Prancis Open 2018
Semifinal
1. Cina Open 2018
Perempat Final
1. Malaysia Open 2018
Tag
Berita Terkait
-
Bintang Dunia Ikut Tanding, Predator PBC Indonesia International Open 2025 Siap Digelar di Jakarta
-
All England 2025: Sabar/Reza Optimis Dilatih Hendra Setiawan
-
Hendra Setiawan Debut di All England 2025 Sebagai Pelatih, Ini Kata SabRez
-
Hendra Setiawan Siap Debut di All England 2025, Jadi Pelatih Sabar/Reza
-
Hendra Setiawan Dampingi SabRez ke All England 2025, Debut Jadi Pelatih?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025