Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengaku terkejut lima pegawai kementeriannya terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK).
Dirinya pun meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo dan masyarakat Indonesia atas kejadian tersebut.
Seperti diketahui, tim penindakan KPK menjaring sembilan orang dalam OTT pada, Selasa (18/12/2018) malam.
Mereka diduga terlibat penyelewengan pencairan dana hibah dari Kemenpora ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Dari sembilan orang tersebut, lima diantaranya pegawai Kemenpora, termasuk Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Mulyana. Sementara sisanya pejabat KONI.
"Sungguh saya prihatin, terkejut, kecewa atas kejadian yang menimpa Deputi IV dan beberapa staf kedeputian," ujar Menpora saat menggelar konferensi pers di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (19/12/2018) siang.
"Karenanya atas nama Kemenpora saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia, kepada presiden dan wakil presiden, para atlet dan olahragawan, serta pemuda di seluruh Indonesia atas peristiwa di kantor kami," imbuhnya.
Menpora menyebut pihaknya akan menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan KPK terhadap para pejabatnya.
"Mengingat keterkaitan tentang pejabat kami, tentu kami menunggu konfirmasi dan pengumuman dari KPK secara lengkap, termasuk masalah pokok terkait OTT tersebut," ujar Menpora.
Baca Juga: KPK Sita Rp 100 Juta dari ATM Deputi IV Kemenpora
Selain mengamankan lima pegawai Kemenpora, KPK juga menggeledah empat ruangan yang terletak di Gedung Pusat Pengembangan IPTEK dan Kesehatan Olahraga Nasional (PP-ITKON) Kemenpora.
Empat ruangan yang digeledah sekaligus disegel pihak KPK, antara lain ruang Deputi IV, Asisten Deputi Olahraga Prestasi, ruang staf dan ruang server CCTV.
Sementara itu, menurut Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto, selain Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Mulyana, pegawai Kemenpora yang terjaring OTT KPK, yakni Pejabat Pembuat Keputusan (PPK) Eselon III, Bendahara Eselon IV, dan dua orang lainnya.
Berita Terkait
-
Kasus Dugaan Suap Bupati Ponorogo: Diduga Minta Rp 1,5 Miliar ke Direktur RS untuk Amankan Jabatan
-
Pakai Rompi Oranye, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Resmi Jadi Tersangka Kasus Suap Jabatan
-
KPK Resmi Tahan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko
-
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Tutup Usia pada 72 Tahun
-
Mengenang Antasari Azhar: Dari Jaksa Tegas hingga Ketua KPK di Era SBY yang Kontroversial
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
Terkini
-
Perluas Jangkauan Pembinaan, PBSI Gelar Festival SenengMinton di Purwokerto
-
Borneo Hornbills Resmi Berevolusi Menjadi Bogor Hornbills Jelang IBL 2026
-
IHR Piala Raja Hamengku Buwono X 2025: Sportainment Paduan Tradisi Historis dan Budaya Modern
-
SEA Games 2025: Skuad Bulu Tangkis Berubah, Indonesia Turunkan Tim Terbaik
-
Peta Medali SEA Games 2025: Indonesia Kehilangan 41 Potensi Emas
-
Jadwal F1 GP Brasil 2025: Potensi Duel Panas Norris, Piastri dan Max Verstappen
-
Lifter Rizki Juniansyah Diangkat Jadi Letnan Dua TNI usai Juara Dunia 2025
-
KONI Isyaratkan PON 2028 Prioritaskan Cabor Olimpiade
-
Dhinda 'Meledak' di Korea Masters 2025: Tembus Perempat Final dan Makin Percaya Diri
-
Lolos 8 Besar Korea Masters 2025, Ubed Belum Puas!