Suara.com - Fabio Quartararo menolak anggapan yang menyebut dirinya terlalu dini untuk tampil di kelas MotoGP. Dia pun membandingkan debutnya dengan striker muda Timnas Prancis, Kylian Mbappe.
Quartararo menjadi pebalap termuda ketiga dalam sejarah kejuaraan MotoGP yang memulai debut di kelas para 'raja' pada usia di bawah 20 tahun.
Rekor pebalap termuda masih dipegang John Hopkins saat balapan di Sirkuit Suzuka, Jepang, tahun 2002 silam dalam usia 18 tahun 11 bulan.
Posisi kedua pebalap termuda dipegang Michel Fabrizio saat melakukan debutnya di kelas MotoGP pada tahun 2004 di usia 19 tahun 7 bulan.
Pada seri perdana MotoGP 2019 di Sirkuit Losail, Qatar, 10 Maret mendatang, Fabio Quartararo baru berusia 19 tahun 11 bulan.
Namun, dia menolak bila ada anggapan terlalu cepat untuk tampil di level yang paling tinggi.
"Saya tidak berpikir hal ini terlalu dini," kata Quartararo, yang memperkuat tim satelita Yamaha, Petronas Yamaha SRT, dilansir Motorsport, Jumat (22/2/2019).
"Benar kami memang membicarakan soal (naik ke kelas MotoGP) terlalu cepat pada pertengahan musim lalu, saat di Assen. Manajer saya mengatakan, 'Kita mungkin memiliki kesempatan ke kelas MotoGP dan akan mencobanya bila saya mau'."
"Saya pun telah memikirkan masak-masak hal itu, dan saya ingin naik ke kelas MotoGP. Saya mengatakan pada diri saya tidak mungkin bisa melewatkan kesempatan untuk naik kelas bersama Yamaha. Saya pikir akan bisa mendapatkan pengalaman luar biasa dengan berada di kelas MotoGP, dan semakin cepat naik kelas, maka semakin baik," ungkap Quartararo.
Baca Juga: Potret Megahnya Sirkuit Mandalika, Tuan Rumah MotoGP Indonesia 2021
Quartararo pun mencontohkan situasinya dengan kompatriotnya Mbappe, yang memulai debut bersama Timnas Prancis pada usia 17 tahun dan merengkuh Piala Dunia 2018 di usia yang belum genap 19 tahun.
"Saya menonton wawancara Kylian (Mbappe) dimana dia mengatakan tak menghiraukan soal usia. Saya rasa pada dasarnya hal seperti ini juga serupa di balapan motor," tukas Fabio Quartararo.
Tag
Berita Terkait
-
Piala Dunia 2026: Enggan Meremehkan, Carlo Ancelotti Anggap Semua Lawan di Grup C Kuat
-
Piala Dunia 2026: Nagelsmann Akui Grup E Tidak Mudah, tetapi Jerman Siap Hadapi Tantangan
-
Thomas Tuchel Targetkan Inggris Juara Grup L Piala Dunia 2026
-
Bimbang Memilih Aerox vs LEXi? Mending Intip Dulu Daftar Harga Motor Yamaha Akhir 2025
-
Tak Ada Grup Neraka Hasil Drawing Piala Dunia 2026, Ini Daftarnya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Pertahankan Gelar, Timnas MLBB Putri Indonesia Sukses Juarai IESF WEC 2025
-
Perenang Berdarah Jerman Masniari Wolf Fokus Sprint demi Pertahankan Emas SEA Games 2025
-
Merasa Tegang, Putri KW Tetap Optimis Menang di Pembuka Laga Beregu SEA Games 2025
-
Kesan Pertama Tim Bulu Tangkis Indonesia usai Jajal Lapangan SEA Games 2025
-
Duet Kapten Ana dan Sabar Pimpin Misi Raih 2 Emas Bulu Tangkis di SEA Games 2025
-
Kolaborasi Apik Lintas Cabor: Jonatan Christie Satu Lapangan dengan Daniel Wenas hingga Witan
-
Misi Tiga Besar SEA Games 2025: Prabowo Lepas Kontingen, Erick Thohir Pasang Target 80 Emas
-
Bonus Emas SEA Games 2025 Meroket Jadi Rp1 Miliar, Prabowo Kasih Pesan Serius ke Para Atlet
-
SEA Games 2025: Tuan Rumah Thailand Diterpa Skandal Baru, Berpotensi ke Jalur Hukum
-
Klarifikasi Kemenpora Soal Bantuan Alat Olahraga di Wilayah Bencana Aceh dan Sumatera