Suara.com - Pelatih sektor ganda putra pelatnas PBSI, Herry Iman Pierngadi akhirnya mengungkap faktor utama dibalik terpuruknya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto saat turun di ajang Australia Open 2019 pekan lalu.
Fajar/Rian yang sejatinya menjadi unggulan keempat di Australia Open 2019, secara mengejutkan tumbang di babak pertama dari wakil Korea Selatan, Choi SolGyu/Seo Seung Jae dengan skor 21-17, 13-21, 19-21.
Menurut Herry Iman Pierngadi, melempemnya Fajar/Rian di turnamen BWF World Tour Super 300 itu diakibatkan oleh hilangnya fokus saat bertanding. Keduanya, disebut Herry, tak mampu tampil 100 persen di atas lapangan.
"Hasil Fajar/Rian di luar perkiraaan, harusnya mereka bisa melaju jauh. Tapi justru kalah di babak pertama," kata Herry Iman Pierngadi di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (17/6/2019).
"Saat saya tanya, mereka bilang mainnya lagi tidak in banget. Lagi tidak enak," imbuhnya.
Pelatih berjuluk Naga Api itu mengaku paham dengan alasan yang dilontarkan Fajar/Rian.
Menurut Herry, alasan itu pula lah yang membuatnya sama sekali tak menurunkan Fajar/Rian saat Tim Indonesia mentas di Piala Sudirman 2019, akhir Mei lalu.
"Karena saya melihat waktu persiapan di Piala Sudirman 2019, Fajar/Rian mainnya tidak balik seperti biasa. Tidak in. Makanya saya pasang Hendra/Ahsan sama Kevin/Marcus," beber Herry.
Selain faktor kurang maksimalnya fokus dan penampilan Fajar/Rian, Herry menjelaskan jika karakteristik shuttlecock di Australia Open 2019 yang lambat juga menjadi kendala lain.
Baca Juga: Pelatnas Voli Molor, Berllian Marsheilla: Begitulah, Sudah Sering
"Rian servisnya banyak error, belum perform banget karena memang mereka belum stabil ya. Turun naik, kadang bagus, kadang jelek. Di samping itu, pemain Korea ini bukan jelek, pemain senior yang sudah cukup lama. Belakangan mainnya memang bagus," celoteh Herry.
"Lalu, saya lihat shuttlecock-nya cocok buat para pemain Korea Selatan. Bolanya memang saya tanya ke Hendra/Ahsan itu lambat, ringan, dan itu kesenangannya Korea," pungkas sang Naga Api.
Fajar/Rian sendiri direncanakan bakal kembali ke arena karpet hijau pada pertengahan Juli 2019. Mereka bakal mengkuti ajang Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, pada 16-21 Juli 2019.
Berita Terkait
-
Jadwal Perempat Final Korea Open 2025: Peluang Jojo Balaskan Dendam Ginting
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
11 Tahun Bersama, Fajar Alfian/Rian Akhiri Duet di Momen Paling Emosional
-
PBSI Bikin Kejutan: Rian Dipasangkan dengan Yeremia, Senjata Rahasia di Tur Asia
-
Juara China Open 2025, Fikri Buka Peluang Kembali Dipasangkan dengan Fajar Alfian
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
IMI: MotoGP Mandalika 2025 Bawa Dampak Nyata Bagi UMKM dan Sport Tourism
-
7 Pebulu Tangkis Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor: PBSI Belum Tahu, PB Djarum Akui
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit