Suara.com - Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung enggan terlalu memikirkan kritik pedas yang kerap diterimanya melalui media sosial. Ia ingin memandang kritikan sebagai motivasi.
Tak hanya Gregoria, wakil tunggal putri Indonesia lainnya juga tak jarang mendapat sorotan serupa dari pencinta bulutangkis Tanah Air.
Penyebabnya tidak lain lantaran tak kunjung memberikan hasil maksimal dan kerap kali terhenti di babak awal turnamen.
Jelang Indonesia Open 2019, pandangan miring terkait kiprah tunggal putri Indonesia pun kembali menyeruak.
Banyak yang menganggap Gregoria dan kawan-kawan tak akan mampu berbuat banyak di ajang BWF World Tour Super 1000 tersebut.
Ini mengingat empat wakil yang diturunkan sudah harus menghadapi lawan-lawan kuat.
Menanggapi hal ini, Gregoria menganggap wajar rendahnya ekspektasi publik kepada sektor tunggal putri Indonesia.
Meski begitu, juara Finish Open 2018 itu tak ingin menjadikan pandangan orang lain sebagai beban. Ia hanya ingin fokus memberikan penampilan terbaiknya nanti.
Baca Juga: Terusir dari Stadion Madya, Zohri dkk Merasa Kurang Dihargai
"Ya pasti. Karena kadang mereka lihatnya ya kalau dibilang (hasil undian Indonesia Open 2019) berat banget ya memang berat. Kami bertiga ketemu yang lumayan keras," ujar Gregoria ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
"Tapi buat saya sendiri itu jadi motivasi saja. Omongan mereka juga kalau kita terlalu pikirkan tak akan banyak berpengaruh juga. Jadi dijadikan motviasi saja," sambungnya.
Indonesia menurunkan empat wakil di ajang Indonesia Open 2019. Selain Gregoria, mereka adalah Fitriani, Ruselli Hartawan, serta pemain non-pelatnas Lyanny Alessandra Mainaky.
Di babak pertama, Gregoria akan menghadapi lawan yang tak terlalu sulit yakni Pornpawee Chochuwong (Thailand). Sementara ketiga rekannya bisa dibilang bakal menghadapi lawan tangguh.
Fitriani akan menghadapi unggulan kedua Chen Yufei (China). Sementara Ruselli dihadapkan dengan tunggal putri unggulan ketujuh asal Thailand, Ratchanok Intanon.
Sedangkan Lyanny akan ditantang wakil Amerika Serikat, Zhang Beiwen.
Berita Terkait
-
Daftar Atlet Unggulan French Open 2025 yang Early Exit, Ada Juara Tahun Lalu
-
Jadwal French Open 2025 Day1: Peluang Ginting dan Jorji Buktikan Eksistensi
-
Denmark Open 2025 Day 1: Jorji Comeback, Konsistensi Fajar/Fikri Diuji Lagi
-
Kejuaraan Dunia BWF 2025: Dua Srikandi Indonesia Siap Akhiri Paceklik Prestasi
-
Ranking BWF: Putri KW Naik Satu Peringkat, Gregoria Mariska Di Bawah Pornpawee
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
PBSI Siapkan Transformasi Besar: Sistem Pembinaan Kini Berbasis Data dan Bukti Lapangan
-
Menang Dramatis, Fajar/Fikri Tantang Wakil Tuan Rumah di 16 Besar Hylo Open 2025
-
Timnas Voli Putri U-18 Indonesia Raih Perak Usai Duel Sengit Lawan Iran di Final AYG
-
Tim Para Renang Indonesia Bawa Pulang 11 Medali di World Series 2025
-
Ortuseight Jadi Senjata Baru, Kaki Atlet Triathlon Andy Wibowo Semakin Nyaman
-
Pebalap Indonesia Veda Ega Pratama Promosi ke Moto3 2026!
-
Leo/Bagas Akhiri Tren Negatif, Mulai Temukan Irama di Hylo Open 2025
-
Hylo Open 2025: Hajar Wakil Prancis, Sabar/Reza Melangkah ke Babak 16 Besar
-
Manisa BBSK Coret Megawati Hangestri, Telat Gabung Usai Livoli Jadi Pemicu Utama
-
Geger Skandal NBA! FBI Bongkar Keterlibatan Mafia Sisilia di Kasus Judi Ilegal