Suara.com - Charles Leclerc mengritik keras strategi timnya Ferrari pada seri 15 balapan Formula 1 (F1) GP Singapura 2019, Minggu (23/9) malam.
Pada balapan di Sirkuit Jalanan Marina Bay itu, Leclerc yang start dari pole position finis di belakang rekan setimnya, Sebastian Vettel yang keluar sebagai juara.
Leclerc sejatinya punya kesempatan besar menenangkan balapan. Sejak start, pebalap Monako ini tampil dominan dan terus-menerus mempertahankan posisi terdepan selama 20 lap pertama.
Namun, dalam kondisi menguntungkan tersebut, Ferrari justru memberikan Sebastian Vettel, yang saat itu diposisi ketiga, kesempatan pit stop lebih dulu.
Sementara Leclerc masuk pit stop satu lap kemudian. Hal itu menjadi petaka baginya, lantaran terkena undercut alias berada di belakang Vettel saat keluar dari pit lane.
Merespon kondisi tersebut, Leclerc melalui radio tim, terlihat sangat marah dengan kru Ferrari.
Pebalap 21 tahun itu mengaku tak paham dengan strategi yang diterapkan tim Kuda Jingkrak.
"Jujur, saya tak mengerti dengan undercut tersebut. Kita harus mendiskusikannya setelah balapan," ujar Leclerc seperti dilansir Autosport, Senin (23/9/2019).
"Tapi ya, saya tak akan melakukan hal-hal bodoh. Saya ingin kita finis di posisi satu-dua. Saya hanya berpikir ini tidak adil," sambungnya.
Baca Juga: Hasil Lengkap Final China Open 2019: Indonesia Bawa Pulang 1 Gelar
Selepas balapan, Leclerc pada akhirnya terlihat cukup mengerti dengan strategi 'kontroversial' Ferrari.
Meski tetap melontarkan nada kurang senang, pebalap yang kerap dijuluki Herry Potter itu, tetap menilai bahwa finis satu-dua adalah hasil terbaik yang bisa diraih Ferrari.
"Jelas, selalu sulit saat Anda kehilangan kemenangan seperti itu. Tapi pada akhirnya, kami finis satu-dua dan itu pertama kalinya di musim ini," ujarnya.
"Tapi secara pribadi saya cukup kecewa. Terkadang memang seperti itu. Tapi saya akan kembali lebih kuat ke depannya," pungkas Leclerc.
Berita Terkait
-
F1 Singapura Terancam Batal Akibat Kabut Asap Indonesia
-
Terungkap! Bukan Hamilton Calon Utama Pengganti Michael Schumacher, Tapi...
-
Michael Schumacher Siuman dan 4 Berita Sport Pilihan Lainnya
-
Legenda F1 Michael Schumacher Dirawat di Rumah Sakit Paris, Ada Apa?
-
Begini Alasan Penalti Vettel Lebih Berat dari Stroll
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
Terkini
-
NPC Indonesia Apresiasi Pertemuan dengan Menpora Erick Thohir, Kejar Target 120 Emas di Thailand
-
Olahraga Bikin Spanyol Makin Kaya: Dari Triathlon, LaLiga hingga Efek Domino Wisata
-
Max Verstappen Kejutkan Paddock, Finis Podium Meski Start dari Pit Lane
-
Target 120 Emas Dinilai Terlalu Tinggi, Erick Thohir Minta Cabor Lebih Jujur
-
Oklahoma City Thunder Jadi Tim Pertama Raih Kemenangan ke-10 di NBA Musim 2025/2026
-
Update Ranking BWF 2025 Usai Korea Masters: Pebulutangkis Indonesia Peringkat Berapa?
-
Tinggalkan Pelita Jaya Jakarta, Reggie Mononimbar Gabung Rans Simba Bogor
-
Evaluasi Raymond/Joaquin usai Korea Masters 2025, Perkuat Otot Tangan Jelang Australia Open 2025
-
Menuju Cabor Resmi, Turnamen Domino Indonesia 2025 Siap Digelar
-
Evaluasi Menyeluruh, Raymond/Joaquin Diharapkan Lebih Baik di Australia Open 2025