Suara.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti, menyebut gelar Piala Suhandinata 2019 memiliki arti besar dalam perkembangan bulutangkis Indonesia.
Tim Indonesia berhasil meraih Piala Suhandinata 2019 usai menjadi juara di nomor beregu campuran Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019 setelah menundukan China, Sabtu (5/10/2019).
Bermain di Kazan Gymnastics, Rusia, skuat Merah Putih tampil menjanjikan dengan menggasak China, 3-1.
Ini merupakan gelar Piala Suhandinata perdana bagi Indonesia sejak nomor beregu campuran Kejuaraan Dunia Junior itu dipertandingkan pada tahun 2000.
Sebelumnya, capaian terbaik Tim Indonesia di Piala Suhandinata hanyalah runner-up. Hal itu terjadi pada tahun 2013, 2014, dan 2015.
"Ini saya lihat sangat berarti sekali. Pertama, kita ciptakan sejarah lagi. Image negara bulutangkis itu selalu ke Indonesia," ujar Susy Susanti di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (15/10/2019) malam.
"Nah, piala ini memberi satu pengakuan, kebanggaan sebagai orang Indonesia. Kalau kita tidak dapat piala ini, rasanya ada yang kurang. Ini pembuktian bahwa kita sebagai negara bulutangkis," sambungnya.
Selain sebagai pembuktian kapasitas Indonesia di kancah bulutangkis dunia, gelar Piala Suhandinata disebut Susy jadi angin segar dalam proses regenerasi atlet.
"Melihat hasil ini, ada bibit-bibit di hampir semua sektor. Jadi saya rasa, regenerasi ini berjalan dengan baik," pungkasnya.
Baca Juga: Pukul KO Sang Lawan hingga Koma, Conwell Tulis Surat, Isinya Bikin Haru
Selain sukses di nomor beregu campuran, wakil-wakil Indonesia juga mampu unjuk gigi di nomor perorangan Kejuaraan Dunia Junior 2019 atau biasa disebut Piala Eye Level.
Dari nomor perorangan, Indonesia sukses meraih satu medali emas, dua medali perak, serta satu medali perunggu.
Medali emas diraih pasangan ganda putra, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Keduanya menjadi juara dunia setelah di partai final menumbangkan pasangan China, Di Zi Jian/Wang Chang, 21-19 dan 21-18.
Sedangkan medali perak diraih pasangan ganda putri Febriana Dwipuji/Amalia Cahya Pratiwi dan Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil (ganda campuran).
Sementara satu medali perunggu Indonesia datang dari sektor tunggal putra melalui Yonathan Ramlie, setelah kandas di babak semifinal dari Kunlavut Vitidsarn (Thailand), dengan skor 11-21 dan 10-21.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
Terkini
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand