Suara.com - Kecelakaan horor yang merenggut nyawa Anthoine Hurbert di seri kesembilan Formula 2 (F2) di Sirkuit Spa, Belgia pada 31 Agustus lalu, menjadi pengingat betapa riskannya profesi seorang pebalap.
Meski kian hari peralatan balap, desain kendaraan, hingga penanganan medis semakin baik dan sigap, tak pernah ada yang menggaransi bahwa dunia balap bisa 100 persen aman.
Kompetisi balap yang berorientasi pada kecepatan, membuat nyawa para rider menjadi taruhannya.
Sejarah mencatat bagaimana banyaknya para pegiat olahraga ini meregang nyawa di atas lintasan.
Berikut tiga lintasan balap paling mematikan dan angker di dunia yang telah merenggut nyawa pebalap yang dirangkum Suara.com dari berbagai sumber:
1. Daytona International Speedway (Amerika Serikat)
Lintasan balap yang terletak di West Internasional Speedway Blvd, Daytona Beach, Florida itu telah merenggut sebanyak 28 nyawa.
Salah satu kecelakaan fatal yang paling terkenal di Daytona International Speedway adalah kematian Dale Earnhardt pada 2001 silam.
Dale Earnhardt kehilangan nyawa saat mobilnya menabrak dinding dalam kecepatan sekitar 160 km/jam di lap terakhir Daytona 500, pada 18 Februari 2001.
Baca Juga: Pukul KO Sang Lawan hingga Koma, Conwell Tulis Surat, Isinya Bikin Haru
2. Autodromo Nazionale Monza (Italia)
Monza menjadi salah satu sirkuit balapan Formula 1 (F1) paling terkenal di dunia. Sejak rampung dibangun pada 1922, lintasan yang dirancang Alfredo Rosselli ini telah merenggut 87 nyawa dengan 52 diantaranya adalah pebalap.
Salah satu kecelakaan paling tragis yang terjadi di lintasan Monza terjadi pada 1928. Saat itu, pebalap Emilio Materassi mengalami kecelakaan.
Tak tanggung-tangung, selain membunuh sang pebalap, kecelakaan fatal tersebut turut merenggut 27 nyawa penonton.
3. Isle of Man TT (Britania Raya)
Predikat lintasan balap paling angker di dunia mungkin cocok disematkan untuk Isle of Man TT.
Berita Terkait
-
SEA Games 2019: Bawa Sabu, Pelatih Timnas MTB Indonesia Terancam Dicoret
-
Tak Hanya untuk Pembalap, MotoGP Jepang Juga Jadi Ujian Bagi Michelin
-
Sang Pelatih Ditangkap, ISSI Jamin Persiapan SEA Games 2019 Tak Terganggu
-
Ini Arti 9 Bendera yang Sering Dikibarkan di Ajang MotoGP
-
F1 GP Jepang 2019: Sundul Mobil Verstappen, Leclerc Diganjar Penalti
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand
-
Legenda Basket Indonesia Meriahkan ASEAN Veteran Basketball 2025 di Banten
-
Superliga Junior 2025: PB Djarum Pertahankan Piala Liem Swie King usai Bungkam Dramatis Jaya Raya
-
Superliga Junior 2025: Adu Gengsi PB Djarum vs Jaya Raya di Final U-19