Suara.com - Atlet panjat tebing andalan Indonesia, Aries Susanti Rahayu optimis bisa mengamankan tiket berlaga di Olimpiade 2020 Tokyo.
Atlet berjuluk Spider-Woman Indonesia ini minimal menempati posisi enam besar di ajang kualifikasi yang akan berlangsung di Toulouse, Prancis, 28 November hingga 1 Desember 2019.
Kejuaraan bertajuk World Olympic Qualifying Event itu menjadi kesempatan kedua bagi para atlet panjat tebing dunia dalam usaha lolos ke multievent terbesar di dunia tersebut.
Ajang ini mengalokasikan enam tiket lolos untuk masing-masing kategori putra dan putri.
Sebelumnya, para atlet panjat tebing telah berjibaku memperebutkan tujuh tiket lolos—masing-masing untuk kategori putra dan putri—pada kualifikasi pertama di IFSC Combined World Championships, 11-22 Agustus 2019.
Dalam kejuaraan tersebut Aries Susanti tak ikut serta.
"Bismillah, doanya saja. Saya hanya ingin tampil maksimal di Prancis nanti," ujar Aries Susanti ditemui di Wisma Atlet Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11/2019).
Saat ini, Aries Susanti tengah mempersiapkan diri sekaligus berjibaku untuk menyembuhkan cedera otot jari tangan kanan yang telah membekapnya sejak Juli 2019.
Kondisi itu membuat perempuan kelahiran Grobogan, Jawa Tengah ini absen mengikuti Kejuaraan Asia Panjat Tebing 2019 di Bogor pada 6-10 Oktober 2019 mendatang.
Baca Juga: Tinju Dunia: Marquez Cibir Rencana Duel Ulang Pacquiao vs Mayweather
"Yang pasti ya latihan sama seperti kemarin. Tapi harus lebih keras dan lebih giat, karena di nomor combine saya harus lebih siap di nomor lead dan boulder," ujar Aries.
Untuk diketahui, cabang olahraga panjat tebing hanya akan mempertandingkan nomor combine—penggabungan dari nomor speed, lead, dan boulder—putra dan putri pada Olimpiade 2020.
Jepang selaku tuan rumah hanya mengalokasikan 20 atlet putra dan putri yang bisa lolos ke Olimpiade 2020.
Saat ini, tujuh slot putra dan putri telah terisi, sementara dua slot lainnya akan dialokasikan untuk tuan rumah dan atlet undangan.
Artinya, atlet panjat tebing dunia, termasuk Aries, harus berjibaku untuk bisa meraih satu dari 12 tiket tersisa.
Selain berjibaku di ajang World Olympic Qualifying Event, mereka masih memiliki kesempatan lolos melalui kualifikasi dari masing-masing benua yakni Asia, Amerika, Oseania, Eropa, dan Afrika.
Tag
Berita Terkait
-
Dapat Bonus Rp 100 Juta, Aries Spider-Woman Indonesia Gunakan untuk Ini
-
Kemenpora Guyur Bonus Rp 6,1 M untuk 6 Cabor, Terbesar Pencak Silat
-
Kabinet Jokowi: Spiderwoman Indonesia Aries Susanti Titip Harapan Ini
-
Pecahkan Rekor Dunia, Ini Fakta Aries Susanti
-
Sukses Pecahkan Rekor Dunia, Kenal Lebih Dekat dengan Aries Susanti Rahayu
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
IMI: MotoGP Mandalika 2025 Bawa Dampak Nyata Bagi UMKM dan Sport Tourism
-
7 Pebulu Tangkis Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor: PBSI Belum Tahu, PB Djarum Akui
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit