Suara.com - Kepala Staf Dokter MotoGP, Michele Zasa punya pandangan tersendiri terkait situasi dunia saat ini yang tengah menghadapi pandemi virus Corona Covid-19.
Menurut Michele Zasa, wabah virus yang menyerang sistem pernapasan ini sangat mengkhawatirkan. Dia bahkan mengumpamakannya seperti Perang Dunia III.
"Saya telah melihat banyak hal-hal sulit dalam hidup sebagai dokter," ujar Zasa dilansir Suara.com dari laman resmi MotoGP, Rabu (25/3/2020).
"Tapi, apa yang terjadi saat ini, kendati kita belum mencapai situasi puncak, sudah terlihat amat buruk," tambahnya.
Zasa mengaku kesal dengan tingkah orang-orang di negaranya, Italia, karena tak sepenuhnya paham bahwa wabah virus Corona adalah ancaman serius bagi kesehatan.
Dokter yang saat ini tengah berjuang memerangi Covid-19 di garis terdepan bersama staf medis Italia, menyebut sebagian warga di Italia masih saja bandel dengan tetap melakukan banyak aktivitas di luar rumah.
"Di jalan-jalan Anda melihat orang-orang masih duduk, berjalan, berlari," beber Zasa.
"Kami saat ini tengah berperang dengan pasukan tak terlihat, tapi begitu banyak orang yang tak peduli, sehingga meningkatkan penyebaran infeksi virus."
"Para petugas medis kini sudah kelelahan. Ini adalah Perang Dunia III, orang-orang harus mulai memahami," tegasnya.
Baca Juga: Terpapar Covid-19, Petinju yang Buat Fury Dapat 47 Jahitan Tolak Tes Corona
Ajang MotoGP 2020 sendiri turut terkena dampak dari pandemi virus Corona. Jadwal MotoGP 2020 mengalami penundaan dan belum ada kepastian kapan bisa dimulai.
Berita Terkait
-
Bos LCR MotoGP: Dokter Minta Izin Biarkan Ayah Saya Meninggal karena Corona
-
'Curhat' Melati Diisolasi Mandiri, Nenek Pebalap MotoGP Wafat Akibat Corona
-
Dalam 4 Hari, Rider MotoGP Ini Kehilangan Kakek-Nenek, 1 Positif Corona
-
Lorenzo Kembali ke Lintasan MotoGP, Marquez: Dia Takut Honda, Bukan Balapan
-
Wabah Virus Corona, Bos Ducati Tak Masalah MotoGP 2020 Hanya 10 Balapan
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand
-
Legenda Basket Indonesia Meriahkan ASEAN Veteran Basketball 2025 di Banten
-
Superliga Junior 2025: PB Djarum Pertahankan Piala Liem Swie King usai Bungkam Dramatis Jaya Raya
-
Superliga Junior 2025: Adu Gengsi PB Djarum vs Jaya Raya di Final U-19
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025