Suara.com - Ditundanya balapan MotoGP akibat pandemi virus corona membuahkan sederet masalah pelik bagi semua pihak yang terkait dengan balapan tersebut.
Akibatnya, pihak MotoGP sempat membekukan pengembangan mesin dan perangkat aerodinamika hingga akhir tahun depan.
Hal ini dilakukan untuk memangkas dana operasional balapan serta menjaga agar tim-tim dengan kondisi finansial yang rentan tak segera gulung tikar.
Dilansir dari Crash, bos tim KTM Tech3, Herve Poncharal ikut angkat bicara. Ia membeberkan sederet masalah pelik yang dialami oleh mereka yang berperan di balik layar pada ajang MotoGP.
"Pembekuan ini merupakan hal yang bagus. Ekonomi dunia tengah terhenti. Saat anda melihat Spanyol dan Prancis, mereka tak bisa melakukan bisnis apapun." ujarnya.
"Kami (tim independen MotoGP,-red) mendapat bantuan untuk tiga bulan, April, Mei dan Juni untuk membayar hal esensial tanpa membuat perusahaan kami gulung tikar. Sebab saat kami tak balapan, tak ada uang yang datang untuk tim independen kecuali dukungan dari Dorna." imbuhnya.
Tak seperti tim indepenen alias tim satelit, tim pabrikan seperti Honda, Ducati, Yamaha serta yang lainnya tetap aman dalam jangka waktu pendek. Namun berkaca dari kasus Kawasaki dan Suzuki saat hengkang dari MotoGP 2008 akibat krisis, para tim pabrikan ini menerapkan pemangkasan dana.
"Sulit untuk menerka tim mana yang paling kesulitan. Banyak yang mengira bahwa tim besar mengalami sedikit dampak namun sedikit yang tahu bahwa tim besar punya pengeluaran ongos yang besar pula. Saya tak yakin bahwa cuma tim kecil yang terkena bahaya." tutur eks manajer dari Johann Zarco tersebut.
Baca Juga: Saat WFH, Jangan Asal Cuci Motor Di Rumah, Perhatikan 4 Hal Ini
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
Terkini
-
Kembali ke Lapangan, Liliyana Natsir Berbagi Ilmu ke Generasi muda
-
Guwahati Masters 2025: Indonesia Resmi Kirim 18 Wakil, Ajang Pembuktian Pemain Pelapis
-
Grego dan Sabre masuk tim SEA Games 2025, Taufik Hidayat: Jangan Jadi Polemik
-
Sebagian Penjualan Jersi SEA Games 2025 Disumbangkan untuk Korban Bencana di Sumatera
-
Senjata Kontingen Indonesia di SEA Games 2025 Diliris: Bermakna Bangsa hingga Misi Kemanusiaan
-
Marc Marquez: Kami Butuh Pecco Kembali ke Levelnya
-
Anak Legenda Persib Bandung Tersisih dari Timnas Voli Putri untuk SEA Games 2025
-
Turun di Nomor Ganda Putra, Christopher Rungkat Duet dengan Rifqi Fitriadi di SEA Games 2025
-
Turun di Nomor Ganda Putra, Christopher Rungkat Duet dengan Rifqi Fitriadi di SEA Games 2025
-
Pajar Ariyana Persembahkan Gelar untuk Indonesia di WSL Manokwari Pro QS 2000