Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyebut bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi memantau langsung insiden pengusiran Indonesia dari ajang All England 2021.
Bahkan, Jokowi telah memberikan perintah kepada Menpora dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk mengambil langkah supaya masalah ini terselesaikan.
Sebelumnya, wakil Indonesia di All England diperlakukan tidak adil setelah diharuskan menjalani karantina selama 10 hari oleh NHS atau otoritas kesehatan Inggris, karena menurut data berada satu pesawat dengan orang yang positif COVID-19.
Kejadian ini membuat Indonesia dipaksa mundur dari kejuaraan bulutangkis tertua di dunia itu. Padahal, seluruh wakil Indonesia yang terbang ke Inggris dalam keadaan sehat, bahkan sudah ada yang bertanding.
Ada anggapan bahwa federasi bulutangkis dunia (BWF) lepas tanggung jawab dari masalah ini. Bahkan, disebutkan ada perlakukan yang tidak sebagaimana mestinya dialami wakil-wakil Indonesia.
"Sebagai warga negara terlukai, upaya Ibu Menlu (Menteri Luar Negeri) luar biasa. Ini dimonitor langsung bapak presiden," kata Zainudin Amali saat jumpa pers virtual, Jumat (19/3/2021).
"Presiden meminta kami dan Kemenlu melakukan langkah cepat dan terbaik. Terutama menyelamatkan anak kita yang ada di sana. Kemudian Presiden juga minta supaya perlakuan-perlakuan tidak baik jangan didiamkan," jelasnya.
Saat ini Marcus Gideon dan kawan-kawan sedang menjalani isolasi mandiri. Amali mengungkap ada beberapa perlakukan kurang profesional yang diterima perwakilan Indonesia.
Seperti atlet Tanah Air tidak boleh memakai bus sehingga berjalan kaki. Lalu, lift pun tak bisa digunakan oleh karenanya, atlet-atlet menggunakan tangga.
Baca Juga: Selain Tak Menerima Email, Moh Ahsan Juga Tak Dapat Surat dari Pihak Hotel
"Bayangkan, tim sudah bertanding kemudian dihentikan. Bahkan setelah keluar dari arena disuruh jalan kaki. Biasanya disiapkan bus. Naik lift tidak bisa. Ini sesuatu yang diskriminatif," jelasnya.
Menpora kembali mengungkapkan kekecewaannya. Bahkan, politisi partai Golkar ini menyebut BWF tidak profesional sehingga harus ada reformasi.
"Apa penilaian saya, BWF tidak profesional. Kemudian BWF tidak transparan. BWF diskriminatif karena cukup buktinya. Saya berani mengatakan kami sangat kecewa. BWF tidak boleh buang badan berlindung dalam aturan di Inggris," pungkas menteri asal Gorontalo itu.
Berita Terkait
-
Jadwal Indonesia Masters 2026 di Istora, Catat Tanggalnya!
-
BWF Umumkan Sejumlah Aturan Baru untuk Kompetisi Dunia dan Para-Bulu Tangkis
-
Terima Erick Thohir, Prabowo Kasih 3 Arahan Peningkatan Kesejahteraan dan Pembinaan Atlet Nasional
-
Bukan Unggulan, 5 Wakil Indonesia Justru Jadi Ancaman Serius di BWF World Tour Finals!
-
Erick Thohir Buka Suara Soal Target Perak Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Bulu Tangkis Indonesia Berjaya di ASG 2025, Gondol 5 Emas & Ciptakan 3 Final 'Perang Saudara'!
-
Harga Tiket Indonesia Masters 2026 Dirilis, Mulai Rp40 Ribu! Lebih Murah dari Tahun Lalu
-
Jadwal Indonesia Masters 2026 di Istora, Catat Tanggalnya!
-
BWF Umumkan Sejumlah Aturan Baru untuk Kompetisi Dunia dan Para-Bulu Tangkis
-
Arahan Prabowo: Kesejahteraan Atlet Prioritas Utama, Beasiswa LPDP dan Bonus Internasional Naik
-
FIBA Resmi Ubah Sistem Ranking Dunia, Poin Kini Bersifat Akumulatif
-
Thailand Dilanda Banjir, 10 Cabor Ini Dipindah Lokasi ke Bangkok
-
Kamboja Dikabarkan Mundur dari 8 Cabor SEA Games 2025, Judo hingga Sepak Bola
-
Terima Erick Thohir, Prabowo Kasih 3 Arahan Peningkatan Kesejahteraan dan Pembinaan Atlet Nasional
-
PB ABTI Optimistis Timnas Bola Tangan Indonesia Gondol Emas di SEA Games 2025