Suara.com - Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting mengaku tak menyangka kariernya di dunia tepok bulu cukup cepat melejit. Dari pemain pelapis, kini dirinya jadi ujung tombak Merah Putih.
Menengok kondisi enam tahun lalu, Anthony Sinisuka Ginting bukanlah siapa-siapa. Bahkan untuk tampil di Indonesia Open 2015 saja, dia sempat masuk daftar tunggu sebelum tampil sejak kualifikasi.
Namun dalam turnamen tersebut, Anthony Ginting secara mengejutkan berhasil melaju hingga perempat final. Sejak itu, penampilan atlet 24 tahun itu terus meningkat.
Ginting telah memenangi turnamen BWF World Tour Super 1000 di China Open 2018, untuk kemudian merebut perunggu di Asian Games 2018 dan teranyar sukses meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020.
"Tidak menyangka tapi saya bersyukur karena saat masuk pelatnas, saya sempat bertemu dengan senior-senior macam Sony (Dwi Kuncoro), Simon (Santoso), Tommy (Sugiarto), dan Hayom (Dionysius Hayom Rumbaka) yang menjadi ujung tombak tunggal putra," beber Anthony Ginting dalam rilis.
"Dari mereka saya banyak belajar. Setelah itu, seperti sudah dibukakan saja jalannya karena akhirnya saya, Jonatan dan Ihsan dipercaya menjadi ujung tombak padahal di atas kami masih ada beberapa nama yang sebenarnya punya potensi," tambahnya.
Anthony Ginting mengaku bangga bisa mencapai di titik di mana dirinya kini jadi salah satu tunggal putra terbaik yang dimiliki Indonesia. Di sisi lain, dia menyadari pencapaian itu tak lepas dari peran pelatih Hendry Saputra.
"Dan semua tidak terlepas dari peran Koh Hendry (Saputra Ho) pelatih kami," beber Ginting.
Baca Juga: Cerita Lifter Windy Cantika, Sempat Cedera Sana Sini Hingga Ketimpa Barbell
Berita Terkait
-
Medali Perunggu Olimpiade Tokyo Sangat Berarti untuk Anthony Ginting
-
Rio Waida Makin Pede Jalani Turnamen Pasca Olimpiade Tokyo
-
Cincin Olimpiade di Tokyo Dilepas, Diganti Logo Paralimpiade
-
Top 5 Sport: PBSI Kecewa BWF Batalkan Korea Open 2021, tapi...
-
Anthony Ginting Ingin Bantu Indonesia Akhiri Puasa Gelar di Piala Thomas 2020
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
IMI: MotoGP Mandalika 2025 Bawa Dampak Nyata Bagi UMKM dan Sport Tourism
-
7 Pebulu Tangkis Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor: PBSI Belum Tahu, PB Djarum Akui
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit