Suara.com - Pelatih sektor ganda campuran Pelatnas PBSI, Richard Mainaky sempat merahasiakan niat untuk pensiun dari para anak latihnya. Dia punya alasan tersendiri mengapa harus menutup rapat rencana itu dari Praveen Jordan dan kawan-kawan.
Sebelum mengirim surat pengunduran diri resmi ke Pelatnas PBSI hari ini, Senin (6/9/2021), Richard Mainaky mengaku sudah jauh-jauh hari memiliki niatan untuk pensiun dari Pelatnas PBSI.
Richard Mainaky sudah bertekad untuk mengakhiri pengabdiannya di sektor ganda campuran Pelatnas PBSI selepas berakhirnya Olimpiade Tokyo 2020.
Pada awalnya, dia akan pensiun pada 2020 lalu, tetapi terpaksa ditunda karena jadwal Olimpiade Tokyo 2020 mundur setahun akibat pandemi Covid-19.
Kini, Richard Mainaky akan resmi meninggalkan Pelatnas PBSI pada 27 September 2021. Dia mengaku punya alasan tersendiri mengapa merahasiakan niat pensiun dari para atlet sampai waktunya tiba.
"Saya tidak memberi tahu anak-anak, karena itu akan mengganggu konsentrasi mereka. Jadi saya simpan sendiri," kata Richard Mainaky.
Richard mengatakan bahwa respons Praveen Jordan Cs saat mengetahui keputusannya terbilang biasa saja. Pasalnya, sejak beberapa tahun terakhir, dia sudah kerap memberi Nova Widianto (asisten pelatih) tugas menemani atlet ke berbagai turnamen.
"Mereka sudah merasakan bahwa selama ini saya pelan-pelan mempromosikan Nova," kata Richard Mainaky.
"Mereka sudah merasa cocok dengan dia, jadi saya itu pensiun untuk mengoper tongkat estafet dan bisa dikatakan Nova sudah tidak ada masalah [untuk menggantikan saya]," tambah pelatih 56 tahun tersebut.
Baca Juga: Target Juara, PBSI akan Gelar Simulasi Piala Sudirman 2021
Selama memimpin sektor ganda campuran PBSI, Richard Mainaky berhasil memoles atlet-atletnya jadi juara diberbagai kejuaraan bergengsi.
Dia berhasil mengantar anak latihnya meraih empat gelar juara dunia, dua medali perak Olimpiade, satu medali emas Olimpiade, serta lima gelar All England, dan sederet gelar superseries/BWF World Tour.
Empat gelar juara dunia masing-masing diraih Nova Widianto / Liliyana Natsir (2005, 2007), dan Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir (2013, 2017).
Sementara dua medali perak Olimpiade diraih Tri Kusharjanto / Minarti Timur (Olimpiade Sydney 2000), dan Nova Widianto / Liliyana Natsir (Olimpiade Beijing 2008). Sedangkan satu medali emas dipersembahkan Tontowi / Liliyana di Olimpiade Rio 2016.
Dari All England sendiri, lima gelar juara diraih oleh Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir (2012, 2013, 2014), serta Praveen Jordan / Debby Susanto (2016), dan Praveen Jordan / Melati Daeva Oktavianti (2020).
Tag
Berita Terkait
-
Pelatih Ganda Campuran Richard Mainaky Pensiun dari Pelatnas PBSI
-
Kondisi Sudah Oke, Jonatan Christie Siap Tampil di Piala Sudirman 2021
-
Dihantui Rasa Kecewa, Jonatan Christie Coba Move On dari Olimpiade Tokyo
-
Top 5 Sport: Lee Chong Wei Kaget Taufik Hidayat Pernah Hampir Disuap Ofisial Malaysia
-
Jadwal Piala Sudirman dan Thomas & Uber Berdekatan, Indonesia Enggan Mengeluh
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Menpora dari Masa ke Masa: Andi dan Imam Korupsi, Roy Lupa Lagu Indonesia Raya, Dito Dicopot
-
Dito Ariotedjo Dicopot, Musuh Bebuyutan Lin Dan Jadi Plt Menpora?
-
Rekam Jejak Dito Ariotedjo, Menteri yang Kena Reshuffle
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
Lalu Muhammad Zohri Cs Jalani Persiapan SEA Games 2025 di Kenya dan Jepang
-
Alcaraz Rebut Tahta! Kalahkan Sinner, Kembali Jadi Nomor 1 Dunia di US Open!
-
Kata Marc Marquez: Kekuatan Alex Jadi Titik Lemah Saya di MotoGP 2025
-
Ferrari Krisis Podium, Leclerc Andalkan 3 Sirkuit Ini untuk Menang di F1 2025
-
GP Italia 2025: Lando Norris Pimpin Balapan, Max Verstappen Tetap Juara
-
MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Asapi Sang Kakak, Bastianini Rebut Posisi Ketiga