Suara.com - Juara US Open, Daniil Medvedev mengaku sangat ingin bermain di Australian Open yang akan berlangsung Januari 2022, namun tidak dapat mengkonfirmasi partisipasinya jika hanya pemain yang telah divaksin COVID-19 yang diizinkan untuk berkompetisi di Melbourne.
Perdana Menteri negara bagian Australia, Victoria, Daniel Andrews, sebelumnya mengatakan bahwa pemain yang tidak divaksin tidak akan diizinkan bermain di turnamen tersebut meskipun Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengatakan bahwa pemain dapat bertanding setelah menjalani karantina dua pekan.
Medvedev menolak untuk mengungkapkan status vaksinnya dan mengatakan dia lebih suka merahasiakan catatan medisnya, sikap yang mirip dengan yang dilakukan petenis nomor satu dunia Novak Djokovic.
"Saya selalu mengatakannya, bahwa saya sangat menyukai jawaban Novak tentang ini. Saya ingin menjaga kesehatan saya, tidak peduli apakah itu tentang vaksin, cedera kaki, cedera kepala. Saya ingin merahasiakan catatan medis saya karena suatu alasan," kata petenis nomor dua dunia tersebut seperti dikutip dari Reuters, Senin.
"Saya merasa tenis adalah olahraga brutal di mana Anda selalu berhadapan satu lawan satu dengan lawan Anda, dan informasi apa pun yang Anda berikan padanya bisa membahayakan dengan Anda."
"Jika Anda bermain Australian Open, jelas Anda divaksin. Jadi itu sebabnya saya mengatakan saya bersedia bermain Australia Open, tetapi saya tidak akan mengatakan apakah Anda akan melihat saya di sana, tetapi kita akan lihat pada Januari," dia menambahkan.
Djokovic, yang kembali beraksi di Paris Masters untuk pertama kalinya sejak kekalahannya di final US Open, mengatakan dia akan menunggu badan pengelola tenis di Australia, Tennis Australia, untuk mengkonfirmasi aturan apa yang akan berlaku tentang karantina dan vaksinasi sebelum dia membuat keputusan apakah akan mengejar rekor juara grand slam ke-21.
"Saat ini kami belum memiliki pengumuman atau pernyataan resmi," kata Djokovic. "Jadi sampai keputusan aturan itu keluar, saya tidak akan membicarakan ini lagi."
"Ketika persyaratan kondisi resmi untuk melakukan perjalanan ke Australia dan bermain di Australia sudah keluar, maka jelas saya akan melihat apa yang saya lakukan secara pribadi dengan itu, dan juga kelompok pemain yang lebih besar karena situasinya jelas berbeda di Australia daripada sebagian besar wilayah lainnya dunia," Djokovic menambahkan.
Baca Juga: Novak Djokovic Siap Beraksi di Nomor Ganda Paris Masters
Medvedev, yang akan menyelesaikan musim tahun ini dengan Final Piala Davis pada Desember, juga meminta administrator untuk mempersingkat panjang musim dan mengurangi beban kerja para pemain.
"Kami mungkin satu-satunya olahraga top yang bermain 11 bulan dalam setahun... jadi Anda akan memiliki waktu dua setengah minggu (setelah Piala Davis) di luar musim untuk mempersiapkan diri menghadapi Australian Open, yang jelas tidak cukup," kata Medvedev.
"Jadi ini adalah topik yang sangat sulit di mana saya bisa berbicara selama berjam-jam, dan saya sebenarnya tidak punya jawaban nyata, tapi, ya, akan lebih baik jika musimnya sedikit lebih pendek."
[Antara]
Berita Terkait
-
Kembali Berjuang di Australian Open: Fajar/Fikri dan Beban Tiket World Tour Finals 2025
-
Fajar/Fikri Menang Meyakinkan, Tantang Wakil Taiwan di 16 Besar Australian Open 2025
-
Ana/Trias Tancap Gas, Libas Unggulan Keempat di 32 Besar Australian Open 2025
-
Minus Gregoria Mariska dan Anthony Ginting, Ini 13 Wakil Indonesia di Australian Open 2025
-
Skuad Australian Open 2025: Indonesia Kirim 13 Wakil Demi Buru Gelar
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
332 Tim Ramaikan Biokul Padel Tourney 2025
-
Bulu Tangkis Dapat Dukungan Maksimal di POPNAS 2025: Persaingan Pelajar dari 38 Provinsi Memanas
-
Fajar/Fikri Menang Meyakinkan, Tantang Wakil Taiwan di 16 Besar Australian Open 2025
-
Ana/Trias Tancap Gas, Libas Unggulan Keempat di 32 Besar Australian Open 2025
-
Hat-trick Juara Umum! Dominasi Satu Tim Berlanjut di AAUI Cup 2025
-
Anak Eks Persija Jakarta Resmi Gabung Gresik Petrokimia, Bareng Shella Bernadetha
-
Gabung Jakarta Livin Mandiri, Arimbi Syifana Berpotensi Pecahkan Rekor dalam Sejarah Proliga
-
Usai Catat Rekor, Pebalap Asal Magetan Bertekad Lebih Baik di Moto2 2026
-
Bocoran Dirut IBL, Sebut 16 Pemain Asing Sudah Terdaftar, Didominasi dari Amerika Serikat
-
Kronologis UFC Larang Seumur Hidup Dillon Danis Gegara Baku Hantam dengan Tim Islam Makhachev