Suara.com - Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic mengatakan Serbia akan menggunakan kenangan pahit kekalahan di final Piala Davis pada 2019 sebagai motivasi untuk mengangkat trofi untuk kedua kalinya tahun ini.
Pada final Piala Davis perdana di Madrid dua tahun lalu, Serbia tersingkir di perempatfinal setelah Viktor Troicki dan Djokovic kalah dalam pertandingan ganda penentu lawan Rusia.
Di Piala Davis 2021 sendiri, Serbia tergabung dalam Grup F bersama Austria dan Jerman -- keduanya kehilangan pemain top mereka -- dan akan melaju ke fase knockout.
"Senang rasanya bisa kembali bersama tim Piala Davis," kata Djokovic, dikutip dari Reuters, Kamis, dalam konferensi pers jelang pertandingan babak penyisihan pada Jumat melawan Austria di Innsbruck, salah satu dari tiga tempat tuan rumah untuk putaran final Piala Davis 18 negara yang digelar selama 11 hari.
"Kenangan terakhir itu menyedihkan, kami semua sangat emosional, tetapi kami termotivasi untuk kembali bersama dan mencobanya lagi, jadi di sini kami sekali lagi bersama lagi."
"Kami semua berteman dan chemistry dalam tim sangat bagus. Itu unsur penting untuk sukses."
Troicki, yang meraih poin untuk mengamankan kemenangan Serbia yang diilhami Djokovic atas Prancis di final 2010 di Beograd, kini menjadi kapten sementara untuk rekan setimnya Djokovic, Filip Krajinovic, Dusan Lajovic, Laslo Djere dan Miomir Kecmanovic.
Dalam keadaan normal mereka akan menerima dukungan dari populasi besar Serbia di Austria tetapi OlympiaHalle tidak akan dihadiri penonton setelah Austria mengumumkan penguncian atau lockdown nasional untuk membendung mengingkatnya kasus COVID-19.
Hal itu berarti semua pertandingan di Grup F dan Grup C akan dimainkan tanpa kehadiran penggemar -- pukulan pahit bagi acara yang dibatalkan tahun lalu karena pandemi.
Baca Juga: Piala Davis: Rafael Nadal Absen, Carlos Alcaraz Siap Bela Spanyol
Meskipun sedih karena digelar tanpa penonton, Djokovic mendukung penyelenggaraan Piala Davis di beberapa kota, dengan tuan rumah utama Madrid juga Turin turut menjadi tuan rumah.
Pada 2019 seluruh pertandingan digelar di Madrid setelah perubahan kontroversial Federasi Tenis Internasional (ITF) untuk kompetisi tim yang tadinya mengusung format pertandingan kandang dan tandang yang dimainkan dalam beberapa putaran sepanjang tahun.
"Piala Davis harus disaksikan oleh lebih banyak orang. Jadi saya mendukung format tahun ini dan ada lebih banyak negara yang dapat menjadi tuan rumah pertandingan grup," kata Djokovic.
"Menurut saya formatnya bekerja dengan baik dua tahun lalu."
Kapten Inggris Leon Smith, yang timnya akan memainkan pertandingan Grup C mereka di Innsbruck, mengatakan dia menginginkan dialog yang lebih terbuka dengan ITF dan mitranya Kosmos Tennis tentang format Piala Davis ke depan.
"Saya mendengar bahwa beberapa hal mungkin terjadi tahun depan, tetapi tidak mendengarnya secara langsung," kata Smith.
"Akan lebih baik untuk membicarakannya sebelum keputusan dibuat."
[Antara]
Berita Terkait
-
Air Mata Nadal Warnai Laga Pamungkas di Piala Davis
-
Serbia Pastikan Novak Djokovic akan Bermain di Olimpiade 2024 Paris
-
Jannik Sinner Ambil Alih Peringkat 1 Dunia ATP dari Novak Djokovic
-
Novak Djokovic Raih Penghargaan Olahragawan Terbaik Dunia
-
Rekor Baru Novak Djokovic: Petenis Peringkat Satu Dunia Tertua Sepanjang Sejarah
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025
-
Daftar Lengkap Wakil Indonesia di China Masters 2025, Gregoria Mariska Absen
-
Gregoria Mariska Batal Tampil di China Masters dan Korea Open 2025, Ini Penjelasan PBSI
-
Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Event Lari Tema Sunset Run, Usung Kampanye Jaga Bumi
-
Terence Crawford Cetak Rekor Tinju, Raih Gelar Bersejarah Usai Kalahkan Canelo
-
Comeback, Pegadaian Kembali Dukung Sepak Bola Indonesia Melalui Pegadaian Championship Musim 2025/26
-
Pelatih Timnas Basket David Singleton Turun Gunung, Pimpin Coaching Clinic IBL di Jakarta