Suara.com - Novak Djokovic berpisah dengan pelatih lamanya Marian Vajda pada akhir musim 2021 sehingga mengakhiri salah satu kemitraan tenis yang paling lama bertahan dan sukses.
Vajda berada dalam sepanjang karier Djokovic dengan membantu petenis Serbia itu meraih 20 gelar Grand Slam dan selama 361 pekan menjadi petenis berperingkat teratas yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Marian telah berada di sisi saya selama momen paling penting dan berkesan dalam karier saya," kata Djokovic seperti dikutip Reuters, Rabu (2/3/2022).
"Bersama-sama kami telah mencapai beberapa hal luar biasa dan saya sangat berterima kasih atas persahabatan dan dedikasinya selama 15 tahun terakhir."
"Meskipun dia mungkin akan meninggalkan tim profesional, dia akan selalu menjadi keluarga dan saya tidak bisa cukup berterima kasih kepadanya untuk semua yang telah dia lakukan."
Keduanya berpisah setelah ATP Finals di Turin.
Mantan juara Wimbledon Goran Ivanisevic bergabung dengan tim pelatih Djokovic pada 2019 dan akan terus bekerja sama dengan petenis berusia 34 tahun itu.
"Selama saya bersama Novak, saya beruntung melihatnya berubah menjadi pemain seperti sekarang ini," kata Vajda.
"Saya akan melihat kembali waktu kita bersama dengan rasa bangga yang luar biasa dan saya sangat berterima kasih atas kesuksesan yang telah kami capai."
Baca Juga: Hentikan Medvedev, Rafael Nadal Melaju ke Final ATP Mexican Open
"Saya tetap menjadi pendukung terbesarnya di dalam dan di luar lapangan dan menantikan tantangan baru."
Djokovic kehilangan posisi peringkat nomor satu dunia dari petenis Rusia Daniil Medvedev pekan ini setelah kalah secara mengejutkan 6-4 7-6(4) dari petenis kualifikasi asal Ceko Jiri Vesely dalam perempat final Kejuaraan Tenis Dubai.
Djokovic tidak dapat mempertahankan gelar Australian Open pada Januari dan bersaing mendapatkan mahkota Grand Slam ke-21 setelah dideportasi dari negara itu karena persyaratan vaksinasi COVID-19.
Saingan Djokovic, petenis Spanyol Rafa Nadal menjuarai turnamen Melbourne Park dan meraih rekor mahkota Grand Slam ke-21 tanpa kehadirannya. [Antara]
Berita Terkait
-
Apa Perbedaan Padel dan Tenis? Begini Aturan Mainnya
-
21 Tahun Berlalu, Janice Tjen Pecahkan Kutukan Tenis Indonesia di Grand Slam
-
Thomas Tuchel Bocorkan Rahasia Jelang Timnas Inggris vs Serbia
-
Investasi Lapangan Padel Meroket, HIPMI Jaya Lihat Tenis Masuki Titik Balik
-
5 Rekomendasi Sepatu Tenis yang Bagus dan Nyaman, Cocok Buat Pemula sampai Pro
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Final Trial Game Dirt 2025 Bandung: Duel Hidup-Mati M. Zidane vs Asep Lukman
-
Ajak Generasi Muda Cintai Alam, Rock Climbing Festival 2025 Digelar
-
Segera Bergulir! Ribuan Atlet Siap Adu Gengsi di PON Bela Diri 2025 Kudus
-
MotoGP Indonesia: Luca Marini Tercepat di Sesi Latihan Bebas 1, Francesco Bagnaia Tercecer
-
Anak Didik Valentino Rossi Sebut MotoGP Mandalika Sebagai Kandangnya
-
Marc Marquez Balas Valentino Rossi, Ogah Anggap The Doctor Rivalnya di MotoGP
-
Uji Kesiapan Marshal MotoGP Mandalika 2025, Simulasi Bendera Berjalan Mulus
-
Marquez vs Rossi: Gelar Seimbang, Era Baru Telah Tiba! Siapa Raja MotoGP Sesungguhnya?
-
Campus League Diluncurkan, Futsal Jadi Cabor Perdana yang Dipertandingkan
-
MotoGP Mandalika Diproyeksi Bawa Dampak Ekonomi Rp4,8 Triliun