Suara.com - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau NOC Indonesia akan memperjuangkan lima cabang olahraga (cabor) tambahan untuk dipertandingkan pada SEA Games 2023 Kamboja.
Kelima cabor tersebut adalah polo air, sport climbing, wushu, pencak silat, serta jetski sebagaimana disampaikan Komite Eksekutif NOC Indonesia Teuku Arlan Perkasa Lukman dalam Rapat SEAGF yang berlangsung di Seam Reap, Kamboja, 8-10 April lalu.
“Dari lima cabor yang kami usulkan, polo air sudah disepakati untuk dipertandingkan di SEA Games Kamboja,” kata Arlan, dalam rilis KOI, Kamis (14/04/2022).
“Kami masih perlu berjuang untuk empat cabor Lainnya, yakni sport climbing, wushu, pencak silat, dan jetski.”
Arlan menjelaskan usulan disampaikan NOC Indonesia karena cabor tersebut masuk dalam SEAGF Charter, kategori Olimpiade, serta rekam jejak prestasi.
Sebagai contoh, tim polo air putra yang menorehkan sejarah besar di SEA Games 2019 Manila dengan dengan merobohkan dominasi Singapura sejak 1965. Kemenangan itu merupakan kali pertama Indonesia juara sejak partisipasi pertama polo air pada 1977.
Sport climbing, kata Arlan, perlu dipertandingkan di Kamboja karena merupakan kategori Olimpiade dan Indonesia memiliki atlet-atlet kelas dunia.
Sementara wushu dan pencak silat merupakan cabor yang ada di SEAGF Charter (Piagam SEA Games Federation) dan Indonesia memiliki track record mumpuni.
Apalagi, katanya, wushu telah menjadi cabor yang wajib dipertandingkan di Asian Games dan pencak silat merupakan beladiri Indonesia yang perlu dipromosikan ke regional, kontinental, dan dunia.
Baca Juga: Menpora Dorong Pencak Silat Dipertandingkan di Olimpiade, Ketua Harian PB IPSI: Terima Kasih
Untuk jetski, diceritakan Arlan, usulan diutarakan Kamboja dan Indonesia mendukung tuan rumah karena cabor ini dapat menjadi lumbung mendali Merah Putih.
Hasil SEAGF Meeting di Kamboja kemarin juga memunculkan wacana tidak dapat dipertandingkannya panahan karena tuan rumah tidak memiliki atlet dan Federasi Nasional (NF).
Padahal, keberadaan NF cabor terkait dibutuhkan karena mereka mengatur dan melaksanakan pekerjaan teknis di lapangan ketika games times.
“Dari hasil rapat juga diketahui bahwa Kamboja tidak memiliki NF di cabor panahan, sehingga potensi tidak dipertandingkan karena tuan rumah juga tidak memiliki atlet,” kata Arlan.
Ia menjelaskan selain membahas cabang olahraga untuk SEA Games Kamboja, NOC Indonesia juga memperjuangkan posisi cabang olahraga agar dapat diperkuat dalam SEAGF Charter, seperti pencak silat di kategori III diusulkan masuk ke kategori II.
“Pencak silat kan akar budaya Indonesia dan negara serumpun Malaysia, Brunei, dan Singapura. Vietnam juga cukup kuat, sehingga sudah saatnya pencak silat menjadi cabor yang dipertandingkan di setiap SEA Games," jelas Arlan.
"Kecuali negara tersebut tidak memiliki (NF). Ini tantangan NF negara yang sudah establish membantu penguatan pencak silat di negara lain,” terang Arlan.
Dalam rapat tersebut, SEAGF Meeteing juga menerima usulan Indonesia agar taekwondo di bawah naungan Federasi Taekwondo Dunia (WTF), yang terafiliasi dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) menjadi acuan yang dipertandingkan di Kamboja.
Sebagaimana diketahui, Kamboja selaku tuan rumah ingin mempertandingkan taekwondo kategori Federasi Taekwondo Internasional (ITF) yang memiliki aturan berbeda dengan WTF.
Pada SEAGF Meeting di Kamboja hadir secara offline Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina dan Laos. Sementara Thailand, Vietnam, Myanmar, Brunei, dan Timor Leste mengikuti rapat secara daring.
SEA Games Kamboja merupakan edisi ke-32. Ini kali pertama Kamboja menggelar multi event olahraga paling bergengsi di Asia Tenggara. Pada 1963, Kamboja sempat mendapat kesempatan menjadi tuan rumah, tetapi dibatalkan karena situasi politik.
Tiga Kategori Cabor di SEAGF Charter
Kategori I - Compulsory Sport
Atletik, Akuatik
Kategori II - Asian Games and Olympic Category (Minimum 14 Sports)
Panahan, Bisbol, Biliard&Snookers, Tinju, Sepeda, Anggar, Golf, Bola tangan, Judo, Modern Pentathlon, Rugby, Sepak Takraw, Soft Tennis, Squash, Taekwondo, Triathlon, Angkat Besi, Wushu, Bulutangkis, Basket, Boling, Kano, Equestrian, Sepak bola, Senam, Hoki, Karate, Rowing, Layar, Sofbol, Menembak, Tenis Meja, Tenis, Voli, Gulat
Kategori III - Other Sports (Maksimum 8 Sports)
Arnis, Binaraga, Catur, Dancesport, Fin Swimming, Lawn Bowls, Kempo, Muay, Netball, Pentaque, Pencak silat, Shuttlecock, Traditional Boat Race, Waterskiing, Vovinam.
Tag
Berita Terkait
-
SEA Games 2021: Gelar Pelatnas Tahap 2, Esports Indonesia Naikkan Target Medali
-
Komite Olimpiade Indonesia Cuma Mau Berangkatkan Tim Futsal Putra ke SEA Games 2021
-
Menpora Minta PB IPSI Agar Pencak Silat Ditonjolkan sebagai Cabang Olahraga Ketimbang Budaya
-
Menpora Amali Terus Dukung PB IPSI Bawa Pencak Silat Mendunia dan Road to Olimpic
-
Menpora Amali Dorong Pencak Silat Dipertandingkan di Olimpiade
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand
-
Legenda Basket Indonesia Meriahkan ASEAN Veteran Basketball 2025 di Banten
-
Superliga Junior 2025: PB Djarum Pertahankan Piala Liem Swie King usai Bungkam Dramatis Jaya Raya
-
Superliga Junior 2025: Adu Gengsi PB Djarum vs Jaya Raya di Final U-19
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional