Suara.com - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menyebut pihaknya kini telah mengantongi data 3.000 atlet yang bakal menjadi calon lawan pada ajang SEA Games 2023 Kamboja.
Sekretaris Jenderal KOI, Ferry J Kono yang sekaligus sebagai Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia pada SEA Games 2021 Vietnam, mengatakan bahwa selama ini Indonesia tidak memiliki data mengenai atlet-atlet dari negara pesaing.
Namun adanya SEA Games Vietnam pada tahun ini membuat KOI dapat membuat analisis lebih mendalam.
“Yang sulit bagi kami itu mendapatkan data atlet dari negara-negara pesaing, nah kini kita sudah ada sehingga ke depannya bisa lebih tepat lagi dalam menentukan siapa atlet yang akan dikirim,” kata Ferry seperti dimuat Antara, Senin.
KOI pada SEA Games kali ini melakukan langkah berbeda yakni dengan mengurangi jumlah atlet hingga separuh dari kekuatan di SEA Games Filipina 2019.
Indonesia hanya mengirimkan 499 atlet untuk bertanding di 315 nomor pada ajang dua tahunan yang sempat ditunda satu tahun karena adanya pandemi COVID-19.
Dengan kekuatan tersebut, Indonesia justru merangsek ke peringkat tiga dengan mengemas 69 emas, 91 perak dan 81 perunggu (satu hari menjelang penutupan) atau memperbaiki posisi di SEA Games 2019 yang berada di urutan keempat.
Menurutnya keberhasilan ini karena KOI menyeleksi atlet berdasarkan data dan analisis yang dimiliki, meski sempat menimbulkan kontroversi di dalam negeri karena pengurus cabang olahraga merasa paling mengetahui urusan peta kekuatan di arena SEA Games.
“Pastinya cabor yang paling tahu tapi ketika mengutus orang untuk mempresentasekan malahan orangnya tidak bisa jawab. Kita punya data, dan mereka tidak. Jadi data kita lebih baik,” tutur Ferry.
Baca Juga: Menang Perang Saudara di SEA Games 2021, Daniel Marthin Mengaku Dibantu Pramudya Kusumawardana
Bahkan ada salah satu cabang olahraga yang ngotot atletnya diberangkatkan sama sekali tidak memiliki data rekam jejak.
“Seperti yang sempat rame (senam,red) kami sempat bertanya kenapa yang ingin dikirim tim putri karena data menunjukkan VO2max rendah. Apakah bisa dalam tiga minggu ditingkatkan, tentu tidak bisa,” kata Ferry.
Menurutnya langkah tak biasa yang dilakukan KOI ini sudah sesuai dengan keinginan negara dalam konsep Desain Besar Olahraga Nasional agar Indonesia lebih banyak meraih prestasi di Olimpiade.
“Perubahan perlu waktu dan proses, perlu kesabaran dan saling percaya. Sebenarnya di single event masih banyak kesempatan, tapi jika bicara multievent ini beda karena bawa nama negara,” tukas Ferry.
Tag
Berita Terkait
-
Indra Sjafri Janji Racik Skuad Terbaik, Timnas Indonesia Uji Coba Lagi?
-
Misi Pertahankan Emas SEA Games 2025, Bek Persib Ogah Anggap Remeh Semua Lawan
-
Rancang Dua TC Tambahan, Timnas Indonesia U-22 Digenjot Jelang SEA Games 2025
-
Hitung-hitungan Timnas Indonesia Pertahankan Emas di SEA Games 2025
-
PSSI Diminta Menghadap Menpora Erick Thohir, Ada Apa?
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Skandal! Buat KO Lawan dalam 94 Detik, Petinju Wanita Taiwan Dituding Laki-laki
-
Para Badminton Internasional 2025: 24 Negara Berlaga di Kota Solo
-
Setahun Pemerintahan Prabowo, Kemenpora Fokus Pembinaan Atlet Demi Raih Prestasi Dunia
-
Kemenpora Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga yang Layak dan Modern
-
Jumpa Ketua Komisi Olahraga Filipina, Kemenpora Kolaborasi Demi ASEAN Menuju Prestasi Olimpiade
-
Evaluasi Ketat, Enam Pebulu Tangkis Indonesia Terdegradasi dari Pelatnas
-
Indonesia Masters 2025: Kejutan, Mutiara Ayu Puspitasari Permalukan Unggulan Kedua
-
Indonesia Masters 2025: Prahdiska Bagas Shujiwo Targetkan Jadi Juara
-
Pelita Jaya Perpanjang Kontrak Agassi Yeshe Goantara untuk IBL 2026
-
PON Bela Diri 2025 Panen Pujian, Atlet Jateng dan Papua Barat Bersinar