Suara.com - Sejumlah atlet rugby dari tim Manly Warringah Sea Eagles yang bermarkas di pesisir pantai utara Sydney, Australia, memilih tidak memperkuat timnya dalam pertandingan semalam (28/07).
Rencana boikot para pemain itutelah disampaikan mereka sejak awal pekan ini setelah Manly, sebutan tim tersebut,meluncurkankaus jersey edisi LGBTQ+ dengan desain pelangi yang menggantikan garis putih pada desain sebelumnya.
Kieran Foran, Reuben Garrick dan Sean Keppie termasuk di antara atlet yang tampil saat peluncuran jersey tersebut, tetapi pemain lain mengklaim bahwa mereka baru mengetahui tentang perubahanitu melalui media sosial pada Minggu (24/07) malam.
Tujuh pemain lainnya,Josh Aloiai, Jason Saab, Christian Tuipulotu, Josh Schuster, Haumole Olakau'atu, Tolutau Koula dan Toafofoa Sipley,mengundurkan diri dari pertandingan National Rugby League daripada memakai jersey baru mereka.
Alasan penolakan mereka, selain karena merasa tidak dikonsultasikan dengan manajemen klub saat keputusan diambil, juga karena alasan keyakinan agama yang mereka anut.
Sebagian besar di antaranya adalah atlet dari negara-negara di Pasifik,yangdigambarkan sebagai fanatik oleh beberapa orang yang tidak mengakui pandangan agama dan budaya mereka.
Tetapi jumlah atletPasifika ini mencapai 50 persen di daftar pemain, menjadikanliga rugby Australia lebih unik di antara semua olahraga populerlainnya di Australia.
Sikap para pemain ini telah memicu diskusi yang luas di masyarakat Australia selama beberapa hari terakhir.
Sebagian melontarkan pertanyaan umum seperti: 'Ini tahun 2022, apa masalah mereka?'
Baca Juga: Atlet Rugby Ini Terpaksa Mengundurkan Diri karena Penyakit Saraf Motorik, Begini Pengobatannya!
Namun dalam kolom analisisnya, jurnalis senior olahraga ABC, Tracey Holmes menulispertanyaan seperti itu telah menggambarkan "seolah-olah kita secara ajaib telah mencapai suatu masa di mana tantangan kompleks dari masyarakat yang beragam tidak boleh ada lagi."
Menurutnya, ada ironi di setiap kelompok yang menyerukan toleransi yang hanya berjalan satu arah.
Pelatih tim mengakui penanganan yang salah
Saat tidak ada satu orang pun dari manajemen Manly yang maju berkomentar atas kasus ini, pelatih Manly, Des Hasler dan kapten tim, Daly Cherry-Evans, yang akhirnya tampil dan menyampaikan permintaan maaf atas nama tim untuk "kesalahan signifikan" yang dilakukan klub dalam menangani situasi yang sensitif ini.
"Sedihnya, penerapandari niat yangsangat penting dan bisa membuka inisiatif lain ini telah dilakukan dengan sangat buruk," ujar Hasler.
"
"Dan itu telah mengakibatkan kebingungan,ketidaknyamanan, dan rasa sakit yang signifikan untuk banyak orang, khususnya mereka yang hak asasinya juga berusaha kami dukung."
"Berita Terkait
-
Fantastis! Manchester United Samai Rekor Arsenal Usai Kalahkan Crystal Palace
-
Wajah Tertekan Hansi Flick Sampai Hampir Nangis Usai Barcelona Pesta Gol, Ada Masalah Apa?
-
Resmi Tinggalkan Eropa, Cyrus Margono Bakal Merapat ke Persib Bandung?
-
Manchester United Comeback Tekuk Palace, 2 Pemain Buangan Selamatkan Muka Amorim
-
John Herdman Calon Pelatih Indonesia, Hidup Susah dari Kecil hingga Hampir Mati
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Info A1! Orang Dekat Giovanni van Bronckhorst Bongkar Rumor Latih Timnas Indonesia
-
4 HP Snapdragon Paling Murah, Cocok untuk Daily Driver Terbaik Harga mulai Rp 2 Jutaan
-
Dirumorkan Latih Indonesia, Giovanni van Bronckhorst Tak Direstui Orang Tua?
Terkini
-
2.188 Atlet Ikut Kejuaraan Atletik di Kudus, Jadi Wadah PB PASI Dorong Regenerasi
-
Mundur dari 9 Cabor di SEA Games 2025, Kamboja Terancam Sanksi Internasional
-
Thailand Banjir Cuan di Perhelatan SEA Games 2025, Targetkan Keuntungan Rp4,3 T
-
Banjir Terparah Sejak 300 Tahun Ganggu SEA Games 2025, Bagaimana Nasib Kontingen Indonesia?
-
Instruksi Presiden, Kemenpora Bergerak: Dualisme Organisasi Olahraga Mulai Dibenahi
-
Hendra Setiawan Tunggu Keputusan PBSI soal Sabar/Reza untuk SEA Games 2025
-
Hendra Setiawan Targetkan Sabar/Reza Ulangi Prestasi di BWF World Tour Finals
-
Bulu Tangkis Indonesia Berjaya di ASG 2025, Gondol 5 Emas & Ciptakan 3 Final 'Perang Saudara'!
-
Harga Tiket Indonesia Masters 2026 Dirilis, Mulai Rp40 Ribu! Lebih Murah dari Tahun Lalu
-
Jadwal Indonesia Masters 2026 di Istora, Catat Tanggalnya!