- Pesenam Belanda Loran de Munck akan tampil di Piala Dunia Senam di Jakarta.
- Ia memiliki ikatan darah dengan Indonesia dari garis keturunan ibunya.
- De Munck menargetkan medali lewat peningkatan tingkat kesulitan di nomor pommel horse.
Suara.com - Jakarta akan menjadi panggung spesial bagi Loran de Munck. Pesenam berusia 26 tahun asal Haarlem, Belanda, itu akan berkompetisi di Piala Dunia Senam yang digelar mulai akhir pekan ini.
Namun baginya, ini bukan sekadar ajang olahraga—melainkan juga perjalanan emosional menuju tanah asal keluarganya.
“Ibu saya berasal dari keluarga Tionghoa, tapi mereka tinggal di Indonesia selama bertahun-tahun,” ujar De Munck sebelum berangkat ke Jakarta dikutip dari NH Nieuws, Kamis (16/10/2025).
“Kakak tertua ibu saya besar di sana, namun keluarga kami pindah ke Belanda dan ibu saya lahir di sini."
"Sejak kecil saya sudah mengenal budaya Indonesia, terutama dari masakan nenek yang selalu luar biasa enaknya.”
Ikatan Keluarga yang Masih Kuat
Meski keluarga ibunya telah lama menetap di Belanda, hubungan De Munck dengan Indonesia tetap terjaga.
“Masih ada beberapa kerabat yang tinggal di Indonesia. Saya berharap mereka bisa datang menonton; itu akan sangat menyenangkan," kata De Munck.
"Saya sendiri belum punya bayangan jelas tentang negaranya, tapi saya membayangkan udaranya tropis, pemandangannya indah, dan lalu lintasnya cukup semrawut,” katanya sambil tersenyum.
Baca Juga: Alasan Patrick Kluivert Dipecat
Bidik Medali dengan Rutinitas Baru
De Munck datang ke Jakarta dengan rasa percaya diri tinggi. Ia menyiapkan rutinitas baru di nomor pommel horse, dengan tingkat kesulitan meningkat menjadi D-score 6.0, yang diyakininya akan memperbesar peluang meraih medali.
“Saya sudah memperbarui gerakan di nomor pommel horse, dan saya berencana menampilkan rutinitas baru itu di Jakarta," tegas De Munck.
"Saya yakin bisa melakukannya dengan baik. Tingkat kesulitannya (6.0) meningkatkan peluang saya untuk meraih medali."
"Saya butuh tingkat kesulitan dan eksekusi yang baik agar bisa masuk final,” ujarnya.
Dalam cabang senam, skor total ditentukan dari kombinasi tingkat kesulitan (D-score) dan eksekusi (E-score).
Berita Terkait
-
Berlaga di Piala Dunia, Semoga Timnas Indonesia U-17 Tak Bernasib Seperti Seniornya
-
Dituding Tak Kasih Taktik ke Pemain Timnas Indonesia, Apa Lisensi Patrick Kluivert?
-
Pelatih Persija Merasa Rizky Ridho Tak Perlu Dihibur Usai Gagal ke Piala Dunia 2026
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
-
Menkeu Purbaya Mulai Tarik Pungutan Ekspor Biji Kakao 7,5 Persen
-
4 Rekomendasi HP 2 Jutaan Layar AMOLED yang Tetap Jelas di Bawah Terik Matahari
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
Terkini
-
Dilantik di Hadapan Gubernur, Percasi Jakarta Bidik Juara Umum di Kejurnas 2025
-
PON Bela Diri 2025: Jakarta Dominasi Judo, Jatim Berjaya di Gulat, Jabar Kuasai Taekwondo
-
Alasan Bima Perkasa dan Bali United Absen di IBL 2026 Terungkap
-
IBL Hapus Aturan Salary Cap Rp10 Miliar, Fokus ke Gaji Pemain Asing
-
Honda: Ducati Beruntung Punya Marc Marquez
-
Jadi Anak Baru di MotoGP, Toprak Razgatlioglu Tegaskan WSBK Juga Kompetitif
-
Susunan Pembalap MotoGP 2026: Dominasi Ducati, Stabilitas KTM, Gebrakan Yamaha!
-
CAS Tolak Banding Federasi Senam Israel Terkait Kejuaraan Dunia di Jakarta
-
Sejarah Baru, Kickboxer Asal Sumut Raih Emas WAKO Uzbekistan Kickboxing World Cup 2025
-
WJC 2025: Mulky/Salma Melaju ke Babak Ketiga usai Kalahkan Wakil Norwegia