Suara.com - Pesawat nirawak atau drone amatir kini semakin populer dan banyak digunakan di dunia. Tetapi popularitasnya juga membawa efek negatif, karena drone quadcopter - yang dibekali empat baling-baling - sering melanggar privasi dan keamanan di fasilitas penting seperti bandara.
Beberapa negara di dunia, termasuk Jepang, Inggris, dan Belanda sudah berinovasi untuk menciptakan senjata untuk melumpuhkan drone amatir seperti ini. Jenisnya beragam; ada yang menggunakan meriam laser, jala raksasa, dan bahkan burung elang yang dilatih khusus.
Tetapi baru-baru ini terungkap bahwa sebuah negara sekutu Amerika Serikat rela menggunakan peluru kendali Patriot untuk menjatuhkan sebuah drone quadcopter biasa.
Fakta ini terungkap dari mulut Jenderal David G Perkins, komandan unit pelatihan dan doktrin Angkatan Darat Amerika Serikat. Perkins, dalam sebuah video di YouTube pekan ini, mengatakan bahwa drone yang ditembak menggunakan rudal Patriot itu harganya sekitar 200 dolar AS atau sekitar Rp2,6 juta.
"Di Amazon.com, drone itu harganya hanya sekitar 200 dolar dan ia hancur dihantam sebuah rudal Patriot," kata Perkins seperti dilansir BBC.
Menurut Perkins drone itu diduga milik musuh dan ditembak oleh sebuah negara sekutu AS. Ia tak menjelaskan negara mana yang menembakan rudal Patriot itu.
Tetapi Perkins menjelaskan bahwa menggunakan sebuah rudal Patriot hanya untuk menghancurkan sebuah drone murahan adalah upaya yang berlebihan dan tidak ekonomis.
Betapa tidak, sebuah rudal Patriot harganya sangat mahal, sekitar 3,4 juta dolar. Jika dikonversi ke rupiah, harga rudal itu bisa mencapai Rp45 miliar per unit.
Rudal Patriot sendiri adalah peluru kendali yang dirancang sebagai bagian dari sistem pertahanan antimisil. Ia biasa digunakan untuk menembak rudal lain yang ditembak oleh musuh.
Patriot pernah digunakan AS dalam Perang Teluk pertama pada 1990an untuk menangkal serangan rudal Scud Irak yang menyasar Arab Saudi dan Israel.
Rudal Patriot bikinan produsen senjata Raytheon asal AS ini diketahui dimiliki oleh beberapa negara seperti Jerman, Arab Saudi, Israel, Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Belanda, Korea Selatan, dan Taiwan.
Berita Terkait
-
Produsen Drone Lokal Unjuk Gigi, Jadikan Pesawat Nirawak Perisai Trisula Nusantara
-
Suami Mata-matai Istri Selingkuh Pakai Drone, Ungkap Detik-Detik Dipergoki di Kamar Mandi
-
Drone Soccer Ini Jadi Inovasi Baru untuk Olahraga Teknologi di Indonesia
-
Susul BYD, Toyota Siapkan Mobil dengan Fitur Drone
-
Pertunjukan Kembang Api di Tiongkok Berubah Jadi 'Hujan Api'
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
Terkini
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
Moto X70 Air Rilis: HP Midrange dengan Bodi Super Tipis 6 mm dan RAM 12 GB
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 1 November: Raih Luck Royale Voucher dan Skin Halloween
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
-
Canva Rilis Model AI Desain Baru dan Ubah Platform Jadi Pusat Kreatif
-
PHK Massal, Amazon Dilaporkan Batalkan Game MMO The Lord of The Rings
-
Penemuan Fosil Dinosaurus Paling Akurat Ungkap Wujud Asli Edmontosaurus 66 Juta Tahun Lalu
-
3 Cara Split Screen di iPad, Jadi Mirip Laptop
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Rekomendasi Laptop Gaming Terbaik 2025: Performa High-End vs Pilihan Budget Terbaik