Suara.com - Galaksi Bimasakti diketahui tengah berada di jalur tabrakan dengan galaksi Andromeda. Namun, penelitian terbaru yang dilakukan satelit Gaia mengungkapkan bahwa tabrakan tersebut akan terjadi sekitar 600 juta tahun lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Satelit milik Agensi Antariksa Eropa (ESA) tersebut berhasil melakukan pengamatan yang mendetail terhadap miliaran bintang di Bimasakti untuk mengukur porsi dan kecepatan bintang-bintang tersebut. Dilengkapi dengan instrumen yang cukup canggih, satelit Gaia juga mampu melacak bintang di galaksi lain.
Berkat kecanggihan dari satelit tersebut para astronom dapat memantau galaksi Andromeda dan galaksi Triangulum, galaksi-galaksi besar terdekat dari Bimasakti.
Andromeda dan Triangulum, yang dikenal masing-masing sebagai M31 dan M33, merupakan dua galaksi utama dalam Grup Lokal. Bersama dengan galaksi Bimasakti, kedua galaksi tersebut mendominasi sebagian besar massa Grup Lokal dan berdasarkan data dari Gaia. Para astronom memperkirakan bahwa interaksi pertama antara Bimasakti dan Andromeda bukan berupa tabrakan langsung, namun lebih seperti sebuah "pukulan".
"Untuk pertama kalinya kami berhasil mengukur bagaimana M31 dan M33 berotasi. Para astronom lain mungkin melihat galaksi sebagai bintang-bintang terkelompok, tetapi kami sekarang tahu sebaliknya, mereka memang terkelompok tetapi gerakan bintang-bintangnya tetap individual," ucap Roeland van der Marel dari Space Telescope Science Institute, seperti yang dikutip dari IFL Science.
Awalnya, pengamatan yang dilakukan teleskop antariksa Hubble beberapa tahun lalu memperkirakan bahwa tabrakan Bimasakti dengan Andromeda akan terjadi dalam sekitar 3,9 miliar tahun mendatang. Namun, menurut pengamatan Gaia yang telah diterbitkan di Journal Astrophysical memperkirakan bahwa tabrakan tersebut akan terjadi 600 juta tahun lebih lambat atau menjadi sekitar 4,5 miliar tahun mendatang. Penemuan ini sangat penting bagi para astronom untuk memperdalam pemahaman tentang bagaimana galaksi berevolusi dan berinteraksi.
Berita Terkait
-
Terungkap: Bimasaksi Bengkok dan Melengkung, Bukan Berbentuk Pipih
-
Begini Penampakan Lubang Hitam Supermasif di Pusat Bimasakti
-
Ilmuwan Prediksi Tabrakan Galaksi Bimasakti dengan Awan Magellan Besar
-
Astronom Temukan Galaksi Hantu Misterius di Dekat Bimasakti
-
Galaksi Kerdil Baru Ditemukan Bersembunyi di Belakang Andromeda
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
7 Tablet RAM 16 GB Harga Rp1 Jutaan, Baterai Super Awet Spek Dewa
-
5 Rekomendasi HP Murah Spek Dewa yang Cocok untuk Pelajar SMA
-
Cara Ikut Program Telkomsel Viu, Nonton Streaming Makin Seru
-
5 HP dengan Kamera Selfie Terbaik untuk Ibu Rumah Tangga, Harga Rp1 Jutaan
-
Sharp Tancap Gas di Kelas Premium! AQUOS sense10 dan R10 Resmi Meluncur, Andalkan AI dan Layar IGZO
-
Game Dead Island 3 Sedang Digarap, Diprediksi Siap Rilis 2028
-
GoTo Hadirkan Bursa Kerja Mitra Gojek, Platform Digital Pembuka Peluang Karier Baru
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 18 Desember 2025, Ada Emote dan Skin SG2 Gratis
-
Fitur Zero Wait Ignition Jadi Game Changer di Dapur Modern
-
Sasar Kelas Menengah, Realme 16 Pro Series Pamer Desain 'Urban Wild'