Suara.com - Facebook rupanya telah menghapus ratusan laman (page), grup, dan akun palsu yang gemar mengunggah konten politik jelang hari pencoblosan pemilihan umum 2019 yang jatuh pada 17 April besok.
Meski Facebook tak menyebut afiliasi politik akun serta laman yang dihapus itu, tetapi Digital Forensics Research Lab (DFRLab)- sebuah organisasi pengentas hoaks dan kabar bohong asal Amerika Serikat - yakin bahwa akun, laman, serta grup yang dihapus tersebut adalah sebuah jaringan yang dioperasikan oleh para pendukung calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.
DFRLab, salah satu mitra Facebook di AS untuk melawan penyebaran hoaks dan kabar bohong, mengaku telah diberi akses ke laman, grup, serta akun-akun tersebut sebelum dihapus oleh Facebook.
"Aset-aset ini (akun, laman, dan grup) menyerang calon presiden petahana dan memuji penantangnya melalui konten-konten politik," tulis DFRLab dalam blognya yang bertajuk #ElectionWatch: Facebook Takes Down Network Supporting Indonesian Presidential Candidate Prabowo Subianto.
Suara.com telah meminta Facebook Indonesia untuk mengonfirmasi laporan DFRLab tersebut dan meminta dibagikan data-data akun, laman, atau grup yang sudah dilumpuhkan. Sayang permintaan itu ditolak oleh Facebook Indonesia.
Facebook Indonesia hanya memberikan data berisi gambaran umum jejaring yang dilumpuhkan tersebut.
"Kami melakukan takedown berdasarkan perilaku Mas, bukan karena isi konten mereka," kata seorang perwakilan Facebook dalam korespondensi via pesan singkat dengan Suara.com.
Meski demikian, temuan DFRLab menunjukkan bahwa akun-akun yang dihapus Facebook itu tak hanya bekerja dalam pola tertentu atau menggunakan akun palsu, tetapi juga gemar menyebarkan hoaks atau informasi bohong.
Terkait Saracen
Akun-akun itu, jelas Facebook dalam data yang diperoleh Suara.com, adalah jejaring domestik di Indonesia dan masih berhubungan dengan kelompok Saracen yang sudah diberantas pada Januari lalu.
"Hari ini kami menghapus 234 akun, laman, dan grup dari Facebook serta Instagram karena terlibat dalam perilaku tak otentik terkoordinasi," tulis Facebook pada 11 April 2019 kemarin dalam sebuah entry bertanggal 31 Januari.
Facebook melanjutkan bahwa para operator di balik jejaring itu berusaha mengelabui pengguna lain dengan menggunakan akun-akun palsu.
"Mereka sering mengunggah konten terkait politik lokal, termasuk tentang pemilihan umum, kecurangan pemilu, pandangan para kandidat, dan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh figur politik," beber Facebook.
Facebook mengatakan mereka menghapus akun-akun tersebut bukan berdasarkan isi konten yang diunggah, tetapi setelah melihat pola perilaku para aktor jahat tersebut di dunia maya.
Dalam aksi ini, Facebook menghapus 78 akun Facebook, 34 laman, 108 grup, dan 14 akun Instagram.
Berita Terkait
-
El Putra Sarira, Wajah dan Pesona Baru dalam Film Rangga & Cinta
-
Zaskia Adya Mecca Bawa Kabar Terkini dari Kondisi Kala dan Faisal Usai Insiden Pemukulan TNI
-
Dosen Filsafat Ungkap: Media Sosial Jadi Arena Politik Baru Generasi Z
-
Tak Bosan Pecah Rekor, Harga Emas Antam Tembus Rp 2.284.000 per Gram Hari Ini
-
Aditya Bagja Ungkap Alasan Hengkang dari The SIGIT: Kehilangan Gairah Bermusik
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Cara Pre Order iPhone 17 di iBox dan Digimap Indonesia, Ini Daftar Harganya
-
Local Media Summit 2025, Komdigi Beberkan Tantangan AI di Industri Media
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
4 Rekomendasi Tablet Rp1 Jutaan dengan Prosesor Snapdragon, Sat Set untuk Multitasking
-
5 Rekomendasi HP Gaming Mulai Rp 1 Jutaan Saingan Infinix, Spek Tak Kalah Gahar
-
4 Rekomendasi Smartwatch Terbaik 2025, Baterai Tahan Lama hingga Fitur Lengkap
-
OpenAI Jadi Perusahaan Swasta Termahal di Dunia
-
Awas, Perangkat Xiaomi Kamu Tidak Akan Pernah Dapat HyperOS 3 jika Ada Ini
-
Itel A100C Diumumkan, Punya Desain Mirip OnePlus 15, Baterai Standby 32 Hari
-
Pakar Ungkap Fakta Meteor Jatuh di Cirebon