Suara.com - Ponsel pintar dan internet bukan dirancang untuk anak-anak sehingga penggunaan oleh anak perlu dikendalikan, demikian dikatakan Koordinator Nasional End Child Prostitution in Asian Tourism (ECPAT) Indonesia Ahmad Sofian di Jakarta, Kamis (5/9/2019).
"Kalau diberikan kepada anak tanpa terkendali, anak bisa kecanduan. Apakah harus menghentikan pemberian ponsel cerdas dan internet pada anak? Tidak, tetapi harus dikendalikan dan diatur," kata Sofian dalam acar yang digelar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Sofian mengatakan orang tua juga tidak bisa membatasi penggunaan internet terhadap anak. Ketika orang tua membatasi, anak bisa ke warung internet atau ke rumah temannya yang memiliki akses internet.
Karena itu, Sofian menilai Indonesia bisa meniru Kolombia untuk membatasi akses yang tidak layak untuk anak di internet melalui kebijakan memaksa produsen ponsel membuat ponsel cerdas khusus untuk anak.
"Karena sudah ada ponsel cerdas untuk anak, penjual ponsel dilarang menjual ponsel dewasa kepada anak. Aplikasi-aplikasi yang ada pada ponsel cerdas khusus anak itu ramah anak. Beberapa negara Asia sudah memulai kebijakan itu," tuturnya.
Sofian mengatakan anak-anak menjadi sasaran para pelaku kejahatan seksual atau predator di dunia maya karena anak pengguna internet terus bertambah setiap hari.
"Di seluruh dunia, ada 800 juta anak mengakses dan aktif di internet, termasuk di Indonesia. Setiap hari, ada 200.000 anak pengguna baru internet," katanya
Karena itu, ECPAT Indonesia bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah merancang program kampanye internet aman sejak Februari 2018 dengan beberapa rangkaian kegiatan yang sudah dilakukan.
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah memberi pemahaman dan penguatan kepada anak-anak tentang dampak buruk internet sehingga mereka bisa terhindar dari kejahatan seksual anak secara daring. [Antara]
Baca Juga: Youtube Didenda Rp 2,4 Triliun Karena Langgar Privasi Anak
Berita Terkait
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
Korban Keracunan Makan Bergizi Gratis Bertambah! Komnas PA Turun Tangan
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Korban Keracunan MBG di SDN Gedong Jadi 22 Siswa, Komnas PA Kritik Guru Jadi Pencicip Makanan
-
Duh Xiaomi Stop Investasi di Negara Ini!
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Xiaomi 15T Series Resmi Perdana Dijual Serentak di 14 Kota: Rasakan Mobile Photography Profesional
-
11 Kode Redeem FF Terbaru 4 Oktober 2025, Banjir Skin Gratis dan Emote Sultan
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025: Skuad Auto Gacor, Klaim Ballon d'Or
-
7 Prompt Gemini AI Foto Malam Mingguan Bareng Pacar di Tempat Romantis
-
Daftar HP Rp1 Jutaan Oktober 2025: Ramah di Kantong, Spek Tetap Berjaya
-
Sony Luncurkan FE 100mm F2.8 Macro GM OSS: Lensa Makro Telefoto Medium Pertama dalam Seri G Master
-
Isu Jual Beli Hp Wajib Balik Nama, Kemkomdigi Sebut Daftar IMEI Tidak Wajib
-
4 Deretan Fakta Wacana Beli HP Bekas Kayak Beli Motor, Mesti Balik Nama Biar Aman?
-
Apa Dampak Usai Izin TikTok Dibekukan Pemerintah, Masih Bebas Bikin Konten?
-
Ini Bukti Peluncuran Oppo Find X9 dan Find X9 Pro Makin Dekat