"Kecenderungan meningkatnya perang adalah hal paling menakutkan yang saya temukan dalam penelitian ini," tambah dia.
Jumlah konflik di seluruh dunia sudah pasti berkurang sejak Perang Dunia II, dengan ancaman kehancuran yang saling meyakinkan membekukan Rusia dan AS menjadi Perang Dingin yang tidak pernah meletus, menjadi pertempuran habis-habisan.
Tetapi ini tidak berarti ancaman perang besar telah hilang begitu saja karena ada masa-masa sebelumnya dalam sejarah ketika perdamaian memerintah untuk waktu yang sangat lama sebelum dihancurkan oleh konflik berdarah.
"Kami melihat penurunan dalam tingkat inisiasi konflik pada akhir Perang Dingin, tapi itu hanya tentang kabar baik. Selain itu, setidaknya selama 200 tahun terakhir, saya tidak dapat menemukan tren penurunan dalam insiden atau kematian perang. Jika ada, yang terjadi adalah sebaliknya." ujar Braumoeller.
Orang-orang menganggap perang besar, seperti perang dunia, sebagai sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang memiliki sebab yang berbeda dari perang lainnya.
Tragedi yang mendalam adalah bahwa perang yang mematikan dan paling mematikan jauh lebih biasa daripada yang kita pikirkan. Mereka dihasilkan dari serangkaian keputusan oleh orang-orang yang tidak ingin berhenti berkelahi.
Kondisi tersebut membuatnya jauh lebih berbahaya daripada yang kita sadari. 'Dalam bukunya, Braumoeller menghitung seberapa mematikan perang berikutnya.
Konflik bersenjata telah menyebabkan lebih dari 1.000 kematian dalam pertempuran. Kemungkinan kira-kira ada 50 persen itu akan sama menghancurkannya dengan Perang Irak 1990 di mana 20.000 hingga 35.000 pejuang tewas.
Ada kemungkinan 2 persen bahwa perang seperti itu bisa berakhir menghancurkan bagi para pejuang seperti Perang Dunia I.
Baca Juga: Trump Bom Suriah, "Perang Dunia III" Ramai di Google
"Ini sangat suram. Tidak hanya perang tidak hilang, tetapi akan sangat mudah terjadinya perang yang jauh lebih besar daripada yang pernah kita saksikan dalam sejarah, "kata Braumoeller dilansir dari Metro.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Riot Games Siapkan Perombakan Besar League of Legends pada 2027
-
Registrasi Kartu SIM Berbasis Biometrik Picu Kekhawatiran Keamanan Data Pribadi
-
Game Tomb Raider 2013 Siap Meluncur ke iOS dan Android pada Februari 2026
-
Laporan Global 2025: Polusi Udara Berkontribusi pada 7,9 Juta Kematian di Seluruh Dunia
-
7 Pilihan Aplikasi Penghitung Jarak Lari Terbaik, Gratis dan Akurat
-
17 Shortcut Keyboard Gmail untuk Kerja Lebih Cepat dan Efisien di Kantor
-
Update Daftar Harga iPhone Desember 2025, iPhone 13 Turun Jadi Berapa?
-
Setting Google Authenticator untuk MyASN, Guru ASN Jangan Sampai Dibobol
-
Lenovo Legion 9i Resmi Mendarat di Indonesia, Laptop Gaming Monster dengan Layar 3D Tanpa Kacamata
-
7 Rekomendasi HP Murah untuk Bisnis, Cocok Kelola Marketplace dan Bikin Konten