Suara.com - Para ilmuwan mengembangkan artificial leaf atau daun buatan yang dapat menyedot sinar Matahari, karbon dioksida, dan air untuk menghasilkan gas sintesis, gas yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk bahan bakar gas fosil.
Ahli kimia di Universitas Cambridge ingin mengembangkan perangkat yang terinspirasi oleh fotosintesis. Setelah tujuh tahun melakukan penelitian, para ahli kemudian menciptakan artificial leaf. Penelitian itu sendiri telah diterbitkan dalam jurnal di Nature Materials.
Layaknya daun sungguhan, daun buatan ini tidak membutuhkan sinar Matahari yang cerah untuk berfungsi.
Menurut para ilmuwan, daun itu akan bekerja secara efisien bahkan saat cuaca hujan atau mendung. Dengan kata lain, teknologi tersebut tidak akan terpengaruh dengan musim.
"Kita bisa menggunaannya dari pagi hingga malam di mana pun di seluruh dunia," kata Virgil Andrei, mahasiswa PhD dan penulis utama penelitian, sebagaimana lansiran laman Iflscience.
Daun buatan menggunakan nanotube karbon dengan dua penyerap cahaya yang dikombinasikan dengan katalis yang terbuat dari kobalt.
Setelah direndam dalam air, reaksi akan dimulai dengan satu penyerap cahaya menggunakan katalis untuk menghasilkan oksigen, sedangkan penyerap lainnya melakukan reaksi kimia untuk mengurangi karbon dioksida dan air mengjadi karbon monoksida dan hidrogen.
Ketiga gas ini adalah dasar dari gas sintesis. Gas sintesis memiliki sekitar setengah dari kepadatan energi alami, tapi gas itu memiliki beberapa kegunaan dalam produksi bahan bakar cair dan dianggap sebagai sumber energi terbarukan.
Baca Juga: Perusahaan Siber Israel Gunakan Nomor Indonesia untuk Retas WhatsApp
Berita Terkait
-
Berhasil Ditangkap, Hiu Raksasa Sepanjang 4 Meter Buat Bingung Ilmuwan
-
Menyeramkan! Penghuni Laut Dalam Ini Bisa Memangsa Ikan Paus
-
Keren Banget, Peneliti Oksigen dalam Sel Raih Hadiah Nobel Kedokteran
-
Lebih Banyak Jumlah Pasir di Bumi atau Bintang di Langit?
-
Manusia Bisa Bertahan Tinggal di Mars, Asalkan Makan Ini
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Fitur Kamera Vivo V60e Terungkap: Tawarkan Sensor 200 MP dengan 30x SuperZoom
-
10 Kode Redeem Mobile Legends 1 Oktober: Skin Epic Valentina, Diamond Gratis, dan Token Mystic Clash
-
Redmi TV X 2026 Rilis dengan Harga Miring, Usung Layar Mini LED 85 Inci
-
25 Kode Redeem FF 1 Oktober 2025: Diamond, Bundle Firefall, dan Skin Langka Bisa Kamu Klaim Gratis!
-
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Sumenep M 6.5: Sesar Aktif Bawah Laut, Mekanisme Thrust Fault
-
5 Prompt Gemini AI Foto Pakai Hanbok ala Korea untuk Sendiri dan Pasangan, Hasil Tampak Asli
-
25 Kode Redeem FC Mobile 1 Oktober 2025: Tukarkan Hadiah Golden Goal, Elite Pack, dan Gem Sekarang
-
4 Aplikasi Edit Foto Ini Sedang Tren Sekarang, Hasil Aestetik dan Lebih Smooth dari AI!
-
Meta Rilis Fitur Akun Khusus Remaja ke Indonesia, Biar Anak Makin Aman Main Facebook
-
Facebook-Instagram Buka Suara soal Wacana Satu Orang Satu Akun Medsos di Indonesia