Suara.com - Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengumumkan bahwa kadar karbon dioksida di atmosfer mencapai 407,8 bagian per juta (ppm) pada 2018. Angka tersebut meningkat sejak 2017 yang mencapai 405,5 ppm.
Dikutip dari The Greenhouse Gas Bulletin, tingkat karbon dioksida sendiri telah melewati angka 400 ppm pada 2015 dan terus meningkat setiap tahunnya.
"Tidak ada tanda-tanda perlambatan, apalagi penurunan, dalam konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Kita perlu mengambil tindakan dan meningkatkan ambisi demi kesejahteraan umat manusia di masa depan," ucap Petteri Taalas, Sekretaris Jenderal WMO, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir laman IFL Science.
Tak hanya karbon dioksida, nitro oksida dan metana juga meningkat secara drastis. Sebagai gas rumah kaca, metana sekitar 25 kali lebih kuat dalam menjebak panas di atmosfer daripada karbon dioksida. Namun, karbon dioksida sendiri memiliki porsi 80 persen dari angka peningkatan tersebut.
"Terakhir kali Bumi mengalami konsentrasi karbon dioksida yang sebanding adalah sekitar 2 sampai 3 juta tahun yang lalu. Saat itu, suhu lebih hangat 2 sampai 3 derajat Celcius dan permukaan laut 10 sampai 20 meter lebih tinggi dari sekarang," tambah Taalas.
Emisi global akan terus meningkat tanpa adanya tindakan secara nyata untuk mengekangnya.
The Greenhouse Gas Bulletin sendiri diproduksi setiap tahun untuk mendokumentasikan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer serta ekosistem geologis dan biologis Bumi. Dilaporkan setengah dari emisi gas rumah kaca tidak tinggal di atmosfer tetapi diserap secara merata oleh lautan dan biosfer.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
7 Rekomendasi Tablet dengan Stylus Pen Murah Cocok untuk Guru
-
Resident Evil Requiem Rilis 2026, Begini Bocoran Campaign dan Gameplay-nya
-
XLSMART Sukses Terapkan Zero Waste di AXIS Nation Cup 2025
-
4 Smartwatch Xiaomi yang Layak Dibeli 2025, Budget Mulai Rp300 Ribuan Aman
-
Update Xiaomi HyperOS November 2025: Atasi Bug dan Perbaikan HP Mati Mendadak
-
Nubia V80 Max Lolos Sertifikasi di Indonesia, Desain Mirip iPhone Lagi?
-
Akselerasi Adopsi AI dan Cloud, Ekosistem Mitra Teknologi di Asia Pasifik Diperkuat Solusi Canggih
-
Game Survival Baru dari Kreator PUBG Telah Tiba, Early Access Dibuka
-
Item GTA 6 Muncul di GTA Online? Petunjuk Baru di Tengah Penantian Panjang
-
Studi Baru Ungkap Lebah Bumblebee Bisa Dilatih Mengenali Kode Morse