Suara.com - China meluncurkan aplikasi yang memungkinkan pengguna memeriksa apakah mereka berisiko terkena virus Corona.
Disebut "close contact detector", aplikasi ini memberi tahu penggunanya bila tengah berada di dekat seseorang yang terinfeksi atau diduga memiliki virus Corona.
Jika pengguna diidentifikasi berisiko terinfeksi maka disarankan untuk tetap berada di rumah dan memberi tahu otoritas kesehatan setempat.
Menurut kantor berita Xinhua, aplikasi ini dikembangkan bersama departemen pemerintah dan China Electronics Technology Group Corporation ,serta didukung oleh data dari otoritas kesehatan dan transportasi.
Pemerintah China diketahui memang melakukan pengawasan tingkat tinggi terhadap warganya, terlebih dalam hal perlindungan data.
Namun, menurut para ahli di lapangan, dalam kasus wabah virus Corona seperti ini, penggunaan data tersebut tidak akan dipandang sebagai hal yang kontroversial.
"Di China, dan di seluruh Asia, data tidak dilihat sebagai sesuatu yang harus dikunci. Itu adalah sesuatu yang dapat digunakan asalkan dilakukan secara transparan dengan persetujuan. Dan dalam perspektif China, aplikasi close contact detector adalah layanan yang sangat berguna bagi warga, yang digunakan demi kebaikan," ujar Piper Carolyn Bigg, pengacara teknologi di firma DLA yang berbasis di Hong Kong, seperti dikutip dari BBC.
Untuk menggunakannya, pengguna dapat memindai kode QR melalui smartphone menggunakan aplikasi seperti layanan pembayaran Alipay atau media sosial WeChat.
Setelah aplikasi baru terdaftar dengan nomor telepon, pengguna diminta untuk memasukkan nama dan nomor ID. Setiap nomor telepon yang terdaftar dapat digunakan untuk memeriksa status hingga tiga nomor ID.
Baca Juga: Resmi Dirilis, Ini Harga Samsung Galaxy S20, S20 Plus, dan S20 Ultra
Pemerintah China menyebut close contact detector dapat digunakan untuk orang-orang yang tidak memiliki perlindungan efektif, dicurigai, atau kasus-kasus ringan ketika orang tersebut sakit dan tidak menunjukkan gejala terinfeksi.
Aplikasi ini cocok digunakan oleh orang-orang yang bekerja dalam satu lingkungan bersama-sama, para murid yang berbagi ruang kelas, atau tinggal di rumah yang sama.
Aplikasi ini juga bisa digunakan oleh staf medis, anggota keluarga, atau orang lain yang telah melakukan kontak dekat dengan pasien.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
44 Kode Redeem FF MAX Terbaru 5 Oktober 2025, Kesempatan Klaim Skin Scar hingga AK47 Gratis
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 106-113 Gratis
-
Xiaomi 15T Series Resmi Perdana Dijual Serentak di 14 Kota: Rasakan Mobile Photography Profesional
-
11 Kode Redeem FF Terbaru 4 Oktober 2025, Banjir Skin Gratis dan Emote Sultan
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025: Skuad Auto Gacor, Klaim Ballon d'Or
-
7 Prompt Gemini AI Foto Malam Mingguan Bareng Pacar di Tempat Romantis
-
Daftar HP Rp1 Jutaan Oktober 2025: Ramah di Kantong, Spek Tetap Berjaya
-
Sony Luncurkan FE 100mm F2.8 Macro GM OSS: Lensa Makro Telefoto Medium Pertama dalam Seri G Master
-
Isu Jual Beli Hp Wajib Balik Nama, Kemkomdigi Sebut Daftar IMEI Tidak Wajib
-
4 Deretan Fakta Wacana Beli HP Bekas Kayak Beli Motor, Mesti Balik Nama Biar Aman?