Suara.com - Banyak negara di dunia memberlakukan lockdown, memaksa masyrakat untuk beraktivitas di rumah dan menutup pertokoan. Lockdown wilayah adalah salah satu upaya pemerintah untuk memperlambat penyebaran virus Corona (Covid-19).
Setelah beberapa minggu, sebagian negara mulai melonggarkan kebijakan lockdown. Masyarakat di China dan sebagian negara Eropa mulai kembali beraktivitas.
Dilansir laman IFL Science, Selasa (21/4/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperbarui Rencana Kesiapsiagaan dan Respons, dengan menambahkan enam kriteria yang harus dipenuhi negara sebelum memberhentikan lockdown. Berikut enam kriteria tersebut:
1. Transmisi Covid-19 dikendalikan
Kebijakan lockdown boleh dihentikan ketika suatu negara memiliki tingkat penyebaran virus terkontrol di tingkat rendah dengan sumber yang diketahui dan didukung oleh sistem perawatan kesehatan.
2. Sistem kesehatan yang mumpuni
Tes untuk virus Corona harus tersedia untuk semua orang, bukan hanya orang dengan gejala paling parah yang datang ke rumah sakit.
3. Risiko penyebaran diminimalkan di tempat yang rentan
Tempat-tempat yang rentan terpapar Covid-19 harus diperhatikan secara khusus untuk meminimalkan risiko penyebaran, salah satunya adalah panti jompo.
Baca Juga: Gokil! Ponsel Ini Masih Nyala Setelah Dicuci
4. Langkah-langkah pencegahan di tempat kerja dibuat untuk mengurangi risiko
Semua tempat kerja dan sekolah harus mematuhi peraturan terkait menjaga kebersihan, mencuci tangan, menjaga jarak fisik, dan bahkan pengecekan suhu tubuh.
5. Kasus impor di masa mendatang dapat ditangani
Banyak negara yang masih menerima impor sehingga meningkatkan risiko penyebaran yang tidak terdeteksi. Pemerintah harus menempatkan penjagaan ketat di area hot spot dan memiliki kemampuan untuk mendeteksi kasus baru.
6. Negara memberikan informasi jelas kepada masyarakat
Menghentikan lockdown merupakan sebuah proses yang membutuhkan kerja sama dari negara. Pemerintah harus memberikan informasi yang jelas kepada warga negara untuk memastikan efektivitas langkah-langkah selanjutnya. Di sisi lain, masyarakat pun harus mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.
Berita Terkait
-
Beberapa Negara Buka Lockdown, WHO Sebut yang Terburuk Belum Datang
-
Australia Lockdown, Kanguru Lompat-lompat Hingga Pusat Perbelanjaan
-
Waduh! WHO Klaim Puncak Pandemi Virus Corona Belum Terjadi
-
Menyedihkan! TKI Tiap Hari Makan Nasi Busuk karena Negara Majikan Lockdown
-
Imam Masjid di Nigeria Ditangkap karena Tetap Gelar Salat Jumat
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Oppo Reno 15 Pro Mini Bakal Hadirkan Chip Kencang dengan Bodi Compact
-
Budget 1 Jutaan Dapat Apa? Ini 5 Tablet Akhir 2025 yang Anti Lemot dan Layar Lega
-
Tablet Murah Infinix XPAD 30E Siap Masuk ke Indonesia, Usung Chipset MediaTek
-
42 Kode Redeem FF 24 Desember 2025: Bocoran Booyah Pass Januari dan Bundle Heroic Gratis
-
Resmi Debut, Honor Play 10A Jadi HP 5G Murah Rp 1 Jutaan
-
Game Blue Protocol: Star Resonance Resmi Dirilis ke Mobile dan PC
-
24 Kode Redeem FC Mobile 24 Desember 2025: Klaim Mbappe dan Gems Melimpah
-
5 HP Wireless Charging Termurah Desember 2025: Mulai 2 Jutaan, Memori Ekstra Lega
-
Maksimalkan Kualitas, Peluncuran Game James Bond 007 First Light Ditunda
-
Oppo Reno 15 Versi Global Muncul di Geekbench, Chipset Lebih Rendah