Suara.com - Kasus penularan virus corona baru Sars-Cov-2, yang memicu penyakit Covid-19, pada manusia tidak terjadi di pasar Wuhan demikian hasil studi para peneliti di Tiongkok yang diamini oleh ilmuwan di Amerika Serikat.
Seperti dilansir dari The Wall Street Journal, para ilmuwan di Institut Virologi Wuhan menemukan bahwa tidak ada hewan yang dijual di pasar Huanan, Wuhan. Sebelumnya disebut-sebut bahwa Covid-19 bermula dari pasar tersebut.
Alih-alih, kata para peneliti, pasar Wuhan hanya menjadi tempat terjadinya superspreader event - ketika seorang pengidap menyebarkan Covid-19 ke banyak orang. Teori ini didukung oleh Colin Carson, pakar zoonotik dari Georgetown University, Washington, AS yang tak terlibat dalam studi tersebut.
"Saya belum melihat apa yang menurut saya, sebagai seorang peneliti yang mendalami penyakit zoonotik, membuat pasar ini menjadi tempat (perpindahan virus dari binatang ke manusia)," kata Carson kepada LiveScience.
Carson mengatakan agar virus bisa melompat ke manusia, maka binatang tempat dia hidup harus melakukan kontak dengan manusia. Ia juga mengingatkan bahwa biasanya sebelum virus menulari manusia, ia harus berpindah dari inangnya yang pertama ke binatang lain sebelum akhirnya ke manusia.
Faktanya, berdasarkan penelitian, genom Sars-Cov-2 sangat dekat dengan virus corona yang hidup di tubuh kelelawar tapal kuda yang hidup di China.
Hingga kini para ilmuwan masih mencari binatang perantara yang menghubungkan virus dari kelelawar tersebut ke manusia. Dalam kasus SARS pada 2002, virus corona Sars-Cov melompat dari kelelawar ke musang, sebelum menginfeksi manusia. SARS sendiri merebak dari sebuah pasar basah di Guandong, China.
Tapi dalam kasus Covid-19, para ilmuwan tidak menemukan virus Sars-Cov-2 pada binatang-binatang yang dijual di pasar Huanan, Wuhan. Dengan kata lain, tidak ada inang virus tersebut di pasar Wuhan.
"Tidak ada binatang di pasar itu yang positif terinfeksi. Jadi sejak Januari, belum ada kesimpulan yang pasti. Tetapi narasinya sudah berkembang," kata Carson.
Carson juga mengatakan bahwa para peneliti di Wuhan telah melakukan studi mereka dengan benar dan hati-hati, menerbitkan data mengikuti standar internasional yang bisa diperiksa oleh peneliti di seluruh dunia.
Baca Juga: Surabaya Bisa Seperti Wuhan, Pemkot: Kami Berusaha Keras Agar Tidak Terjadi
Selain itu ia menambahkan bahwa butuh waktu lama untuk menemukan asal-muasa virus Sars-Cov-2. Ia mengingatkan bahwa dalam kasus SARS, baru pada 2017 atau sekitar 15 tahun setelah wabah merebak baru para ilmuwan bisa memastikan sumber virus tersebut.
"Kita belum memiliki datanya saat ini. Akan butuh waktu. Studi yang benar-benar memastikan asal-muasal SARS baru diterbitkan pada 2017," jelas dia.
Berita Terkait
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 November: Raih Glorious 107-115 dan Ribuan Gems
-
5 Rekomendasi Tablet Gaming Terbaik 2025, Performa Selevel Konsol
-
Honor Watch X5 Rilis sebagai Pesaing Redmi Watch: Harga Terjangkau dengan GPS
-
Rover NASA Temukan Batu Misterius di Mars, Diduga Berasal dari Luar Planet
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
POCO X8 Pro Siap Masuk ke Indonesia: Usung Chipset Kencang, Skor AnTuTu Tinggi
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Vivo X200T Muncul di Database IMEI, Pakai Kamera Zeiss
-
10 Juta Gamer Lakukan Voting, Situs The Game Awards Sempat Down
-
Minecraft Blast Bakal Jadi Game Gratis, Begini Gameplay-nya