Tahapan memberantas penyakit
Jose Esparza, guru besar di Institute of Human Virology, University of Maryland School of Medicine di Amerika Serikat menerangkan bahwa ada empat tahapan dalam mengontrol penyakit.
Tahap pertama adalah mengendalikan penyakit.
"Ketika penyakit menyebar di satu populasi dan langkah-langkah yang diterapklan bisa menekan penyakit pada tingkat rendah, maka dikatakan penyakit tersebut bisa dikontrol," papar Esparza.
Tahap selanjutnya adalah eliminasi. Pada tahap ini penyakit ini hilang dari satu kawasan tertentu, namun masih bisa ditemukan di kawasan lain.
"Fase berikutnya adalah pemberantasan, yaitu ketika penyakit berhasil diberantas dari seluruh wilayah di dunia," katanya.
"Dan yang terakhir adalah fase kepunahan, ketika virus penyebab penyakit tidak lagi ditemukan baik itu di alam maupun di laboratorium," jelas Esparza.
"Jadi, satu-satunya penyakit manusia yang telah berhasil dimusnahkan adalah cacar," kata Esparza.
Sebenarnya cacar adalah penyakit kedua yang benar-benar telah bisa diberantas. Yang pertama adalah rinderpest, namun penyakit ini hanya menyerang binatang.
Baca Juga: Pegunungan Himalaya, Ada Apa di Balik Pertikaian Militer India dan China?
Jalan menuju pemberantasan cacar, vaksin pertama yang ditemukan ilmuwan Inggris
Kasus terakhir penyakit cacar terjadi di Somalia pada 1977.
Sejak itu, selain satu kasus penularan di satu laboratorium di Inggris pada 1978, tak terdeteksi lagi infeksi baru.
Upaya memberantas cacar tak berjalan singkat, diperlukan waktu sekitar 200 tahun untuk membunuh penyakit ini untuk selamanya.
Semuanya berawal dari kerja saintis Inggris, Edward Jenner yang mengembangkan vaksin cacar pada 1796.
Bisa dikatakan, apa yang ia temukan adalah vaksin manusia yang pertama.
Berita Terkait
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Mengapa Mayoritas Manusia Lebih Nyaman Menggunakan Tangan Kanan?
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Mengapa Es Mengapung di Air? Ini Penjelasan Ilmiahnya
-
5 Rekomendasi Lotion Calamine untuk Atasi Gatal Cacar Air, Dijamin Ampuh!
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
5 Tablet Murah untuk Edit Video: Spek Dewa, Memori Besar, Harga Mulai Rp2 Jutaan
-
Dua Tablet Murah POCO Siap Masuk ke Indonesia, Usung Chip Kencang Snapdragon
-
26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 November: Ada Pemain 110-115 dan Ratusan Rank Up
-
5 Tablet dengan RAM 12 GB Plus Baterai Jumbo, Multitasking untuk Pekerjaan Berat
-
Spesifikasi RedMagic 11 Pro: Calon HP Gaming Gahar di Indonesia, Chip Super Kencang
-
HP Murah Oppo Misterius Lolos Sertifikasi, Usung Baterai 7.000 mAh
-
5 Smartwatch Anti Air yang Bisa Dipakai Berenang, Aman hingga Kedalaman 50 Meter
-
7 HP Murah Rp 900 Ribuan Terbaik November 2025: Cocok Buat Orangtua, UI Ringan
-
Acer Luncurkan Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Paling Tipis Bertenaga AI
-
7 Rekomendasi Tablet dengan Stylus Pen Murah Cocok untuk Guru