Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa orang yang melakukan kontak dengan pasien positif virus Corona (Covid-19), harus melakukan tes. Terlepas apakah orang itu menunjukkan gejala atau tidak.
Hal ini bertentangan dengan pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), yang secara tiba-tiba diubah pada pekan lalu.
Pedoman baru CDC mengatakan bahwa jika terpapar oleh seseorang yang terinfeksi tidak selalu perlu menjalani tes, apabila orang tersebut tidak berada dalam kelompok berisiko tinggi atau menunjukkan gejala apapun.
Saat ditanya pendapat tentang perubahan ini, pimpinan teknis Covid-19 WHO Maria Van Kerkhove, tidak menyebutkan situasi Amerika Serikat secara spesifik.
Namun, menurutnya badan kesehatan PBB merekomendasikan setiap melakukan kontak, jika memungkinkan, harus menjalani pengujian terlepas dari perkembangan gejalanya.
"Kami tahu bahwa orang yang memiliki gejala menularkan dan kami tahu bahwa orang yang tidak memiliki gejala juga dapat menularkan virus," kata Van Kerkhove, seperti dikutip Science Alert, Senin (31/8/2020).
WHO telah mengembangkan pedoman untuk negara-negara pada tahap yang berbeda dalam situasi wabah, menyerahan kepada para pemimpin untuk menyesuaikan strategi pengujian dengan kebutuhan dan kapasitas, tergantung pada intensitas penularan.
Sementara fokus utama pengujian adalah orang-orang yang mengalami gejala, Van Kerkhove mengatakan bahwa pengujian mungkin perlu diperluas untuk mencari individu yang berada di ujung spektrum lebih ringan atau mungkin yang memang asimtomatik.
"Yang penting tes dijadikan peluang untuk menemukan kasus-kasus aktif, sehingga bisa diisolasi dan juga bisa melakukan contact tracing. Ini sangat mendasar untuk memutus rantai transmisi," tambah Van Kerkhove.
Baca Juga: Canggih, Tes Covid-19 Ini Berikan Hasil Hanya 20 Detik
Perubahan pedoman kontroversial CDC dilakukan secara diam-diam di situs webnya di tengah laporan campur tangan politik dari Gedung Putih.
Presiden Donald Trump telah berulang kali mengatakan bahwa Amerika Serikat harus melakukan lebih sedikit pengujian dan menyalahkan pengujian massal, karena membuatnya tampak seolah Amerika Serikat melakukan sesuatu yang buruk terhadap pandemi.
Anthony Fauci, Direktur National Institute of Allergies and Infectious Diseases, menyuarakan keprihatinannya dan menyebut pedoman CDC yang baru akan memberi asumsi yang salah bahwa penyebaran tanpa gejala bukanlah perhatian besar.
Sebelumnya, situs CDC merekomendasikan agar semua kontak dekat orang yang terinfeksi Covid-19 harus dites.
"Karena potensi penularan tanpa gejala dan pra gejala, penting bahwa kontak individu dengan infeksi Covid-19 dengan cepat diidentifikasi dan diuji," tulis pedoman sebelumnya.
Sekarang, pedoman CDC mengatakan bahwa jika seseorang berada dalam jarak 1,8 meter dari orang yang positif Covid-19, setidaknya selama 15 menit tetapi tidak memiliki gejala apapun, orang tersebut tidak perlu dites. Kecuali individu yang rentan atau penyedia layanan kesehatan atau pejabat kesehatan masyarakat negara atau lokal merekomendasikan orang tersebut untuk melakukan tes.
Berita Terkait
-
Canggih, Peneliti Kembangkan Tes Covid-19 Pakai Sidik Jari
-
OTG Disebut Tak Perlu Tes COVID-19, Pakar di Amerika Serikat Kebingungan
-
CDC Rekomendasikan OTG Tak Perlu Tes Covid-19, Ahli Kesehatan Tak Setuju
-
Mengenal Program COVAX, Fasilitas Evaluasi Vaksin Covid-19 Milik WHO
-
WHO Ragu Terapi Plasma Darah Ampuh Obati Covid-19, Kenapa?
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Lenovo Legion Go 2 Resmi Masuk RI: Harga Makin Mahal Tapi Banyak Upgrade
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 30 Oktober 2025, Klaim Skin SG2 OPM dan M1014 Crimson Gratis
-
Peneliti Temukan Antivenom Baru Penangkal 17 Ular Mematikan
-
24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 30 Oktober 2025: Klaim Pemain 113, Poin Rank Up, dan Gems Gratis
-
Huawei FreeBuds SE 4 ANC Resmi, TWS Murah Baterai Tahan 50 Jam
-
Digiplus Siap Jadi Surga Baru Pecinta Gadget, Kini Hadir di Kelapa Gading
-
Grokipedia Milik Elon Musk Picu Kontroversi, Disebut Wikipedia Versi AI
-
Realme 15T Resmi ke RI, HP Rp 3 Jutaan Punya Baterai Jumbo 7.000 mAh
-
Spoiler One Piece 1164: Davy Jones Adalah Raja Dunia Pertama, Sejarah Ditulis Ulang!
-
5 HP RAM 12 GB Harga Rp2 Jutaan, Lancar untuk Multitasking dan Simpan File