"Gagasan tersebut telah ada tetapi tidak ada yang benar-benar memeriksanya dengan serius sampai kami mengusulkan siklus hidup bakteri," kata Sanjay Limaye, ilmuwan planet di Universitas Wisconsin yang mengusulkan penjelasan tentang kehidupan di Venus.
Untuk menemukan bukti kuat adanya kehidupan di Venus adalah tantangan tersendiri. Beberapa wahana antariksa yang dikirim ke Venus meleleh saat terjun ke permukaan dan belum ada yang menemukan bukti kehidupan apa pun.
Di Bumi, para astronom dapat mempelajari atmosfer planet dari jauh untuk menentukan apakah ada molekul yang dikeluarkan oleh sesuatu yang bersifat biologis. Perburuan gas ini disebut biosignatures, salah satu metode terbaik yang dimiliki para astronom untuk menentukan apakah kehidupan bersembunyi di planet lain.
Meskipun kemunculan fosfin dikaitkan dengan penanda biologis yang berhubungan dengan beberapa kehidupan di Bumi, para ahli masih belum tahu bakteri mana yang menghasilkan fosfin di Bumi.
Tetapi beberapa penelitian laboratorium menunjukkan, komunitas mikroba kompleks yang menghasilkan zat tersebut. Selain itu, dibutuhkan banyak energi untuk membuat fosfin dan kehidupan adalah sumber yang sangat energik.
"Kami tidak tahu mengapa kehidupan di Bumi membuat gas itu, tetapi masuk akal bahwa hanya kehidupan yang bisa menghasilkannya," tambah Sousa-Silva.
Dengan mempertimbangkan kehadiran fosfin, tim ilmuwan internasional menggunakan dua teleskop berbasis darat, yaitu James Clerk Maxwell Telescope di Hawaii dan Atacama Large Millimeter Array di Chili untuk mencari kemungkinan tanda fosfin di atmosfer Venus.
Para ahli kemudian menemukan gas itu dengan konsentrasi lima hingga 20 bagian per miliar di atmosfer Venus. Jumlah itu cukup banyak jika membandingkannya dengan berapa banyak fosfin yang ditemukan di Bumi.
Meski begitu, para ahli tidak bisa memastikan segalanya benar. Para astronom harus memastikan bahwa gas tersebut memang benar-benar fosfin karena deteksinya tidak terlalu kuat dan para ahli mengakui adanya kemungkinan gas lain, seperti sulfur dioksida.
Baca Juga: Lebih Panas dari Seharusnya, Bulan Jupiter Diduga Punya Lautan
Pengamatan lebih lanjut terhadap atmosfer Venus diperlukan untuk benar-benar memastikan keberadaan fosfin. Jika deteksi fosfin dikonfirmasi, maka para ahli dapat bekerja untuk mencari tahu dari mana asalnya.
Mungkin kehidupan bukanlah penjelasan terbaik karena wilayah tersebut masih merupakan tempat yang mengerikan dan ekstrem untuk kehidupan bertahan hidup, bahkan bagi mikroorganisme yang paling tangguh.
Namun, jika penjelasan terbaik adalah tanda kehidupan, penemuan ini dapat meningkatkan pengaruh Venus sebagai tempat untuk dikunjungi di masa depan. Terlepas dari lokasi dekatnya dengan Bumi, sebagian besar Venus belum dijelajahi selama beberapa dekade terakhir karena Mars memiliki lebih banyak perhatian.
Mengonfirmasi fosfin di Venus dapat mendorong terciptanya misi perburuan mikroba baru ke planet tersebut, meski syarat untuk jenis misi seperti itu kemungkinan besar harus lebih ketat daripada sebelumnya untuk mencegah kontaminasi lingkungan Venus.
Selain itu, menemukan bukti kuat kehidupan di Venus juga akan mengubah pemahaman manusia tentang apa yang membuat planet layak huni. Selama pencarian kehidupan di luar Bumi, para ahli hanya berfokus pada planet yang sangat mirip dengan Bumi.
"Jika itu benar mikroba, maka kehidupan benar-benar berbeda dan dapat menciptakan makhluk di lingkungan yang mungkin tidak pernah kita duga," kata Sarah Rugheimer, ahli astrobiologi di Jesus College, Oxford, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Berita Terkait
-
Astronom Temukan Dinding Awan Asam Bersembunyi di Venus Selama 3 Dekade
-
Jepang Berhasil Tangkap Penampakan Tsunami Gas Beracun di Venus
-
Astronom Sebut Mestinya Ada Tujuh Planet Layak Huni di Tata Surya
-
Astronom Temukan Sistem Bayi Bintang Diberi Makan Induk Awannya
-
Pertama Kalinya, Astronom Amati Hilangnya Korona Lubang Hitam
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Update Anyar, Ada Peningkatan Recoil Senjata Battlefield 6
-
Daftar Lengkap 13 Perangkat yang Kini Bisa Update ke HyperOS 3
-
Google Siap Saingi Apple? Fitur Mirip NameDrop Muncul di Android, Bisa Berbagi Kontak Mudah!
-
Game Baru Ratchet & Clank Siap Rilis, Kini Tersedia Untuk Perangkat Seluler
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 15 November: Raih 20 Ribu Gems dan FootyVerse 111-112
-
5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Epson Hadirkan Seri Printer EcoTank Terbaru, Dorong Produktivitas dan Efisiensi Bisnis UKM
-
25 Kode Redeem FC Mobile Aktif 14 November 2025, Klaim Puluhan Ribu Gems dan Pemain OVR 111
-
6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
-
2 Rekomendasi Smartwatch yang Dukung Pembayaran QRIS: Praktis, Tak Repot Keluarkan HP