Suara.com - Para ilmuwan di Georgia Institute of Technology di Atlanta, mengembangkan dasbor real time interaktif yang membantu seseorang melacak risiko terkena infeksi virus Corona (Covid-19), pada berbagai acara di wilayah sekitar, dengan bantuan laporan kasus dan data terkini.
Peta baru ini diharapkan dapat memberikan informasi berbasis data kepada publik serta pembuat kebijakan yang dapat membantu saat membuat keputusan yang tepat mengenai risiko terpapar Covid-19 di acara yang diselenggarakan.
"Tujuan kami sejak awal adalah untuk mengomunikasikan risiko pertemuan yang berkelanjutan, sehubungan dengan penularan Covid-19 dan menekankan pentingnya mengambil tindakan, seperti menggunakan masker untuk memastikan bahwa satu kasus tidak menjadi banyak," kata Joshua S Weitz, profesor di Georgia Institute of Technology, seperti dikutip IFL Science, Kamis (12/11/2020).
Tingkat risiko diperkirakan dengan menghitung kemungkinan, setidaknya satu individu positif Covid-19 menghadiri sebuah acara di suatu wilayah, dengan mempertimbangkan ukuran acaranya.
Semua informasi didukung data yang diperoleh melalui survei serologis, dari setiap populasi untuk memperkirakan tingkat infeksi yang bersirkulasi secara real time.
"Situs tersebut memperkirakan risiko bahwa satu orang mungkin memiliki Covid-19 dalam acara dengan ukuran berbeda," tambah Weitz.
Sebagai contoh, risiko saat ini (per 10 November) untuk menghadiri acara kecil yang diikuti 10 orang di Norton County di Kansas lebih dari 99 persen. Artinya, ada lebih dari 99 persen kemungkinan seseorang yang menghadiri acara tersebut terinfeksi Covid-19.
"Bahkan jika kasus yang beredar tampak rendah, risikonya sebenarnya bisa sangat tinggi pada kelompok yang lebih besar," jelas Weitz.
Situs ini hanya dapat berfungsi dari data yang dikonfirmasi tentang kasus Covid-19 sehingga mungkin belum memperhitungkan peran orang tanpa gejala.
Baca Juga: Ada Fosil Misterius Reptil Terbang, Ditemukan Tertimbun Sisa Tulang Hiu
"Untuk pengingat, penting untuk menyadari bahwa ada banyak kasus asimtomatik di mana individu datang menghadiri acara tanpa mereka sadari," ucap Weitz.
Situs ini awalnya berfokus pada Amerika Serikat, tetapi sejak para ahli memperluas dasbor data, itu juga berlaku untuk acara di Spanyol, Prancis, Italia, Swiss, Republik Ceko, dan Inggris. Weitz mengatakan, timnya berhadap dapat menambahkan lebih banyak negara ke portal dalam waktu dekat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
Terkini
-
5 HP 1 Jutaan Kamera Bagus September 2025, Pilihan Terbaru Buat Konten Tiktok!
-
Cara Akses MOLA BKN Terbaru, Ini Daftar Update Layanan SIASN Bagi ASN dan PPPK
-
ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA), Laptop Tipis Terbaik Berbasis Teknologi AI
-
Snapdragon 7 Gen 4 Setara dengan Chipset Apa? Berikut Penjelasan Lengkapnya
-
Review Samsung Galaxy A17 5G: Generasi Baru dari Android Terlaris Dunia
-
Prompt Gemini AI Foto ala Drakor Bon Appetit Your Majesty yang Hits di 2025
-
6 Alternatif Spotify untuk Dengarkan Musik Gratis, Cek di Sini!
-
15 Kode Redeem Mobile Legends 29 September: Klaim Skin Trial, Emote Carnival, dan Magic Dust Gratis!
-
25 Kode Redeem FF Hari Ini, 29 September: Berhadiah Bundle Naruto, Skin Senjata, dan Diamond Gratis!
-
10 Link Twibbon Hari Kesaktian Pancasila, Langsung Pasang di Foto Profil