Suara.com - Sebanyak 36 orang mengalami kelainan darah langka yang mengancam jiwa, yang disebut trombositopenia, setelah menerima salah satu dari dua vaksin Covid-19 yang disahkan di Amerika Serikat (AS).
Salah satunya, Dr Gregory Michael yang merupakan dokter kandungan di Miami, meninggal dunia setelah trombositopenia menyebabkan trombositnya turun hingga hampir nol.
Ia baru berusia 56 tahun dan meninggal karena pendarahan otak hanya 16 hari setelah menerima vaksin Pfizer.
Trombositopenia juga terlihat pada pemberian vaksin lain dan para ahli menduga vaksin itu bertindak sebagai pemicu dalam beberapa cara, meskipun belum diketahui mengapa.
Namun sejauh ini, kondisi penekanan trombosit sangat langka dan hanya memengaruhi 36 orang dari 43 juta dosis yang diberikan di Amerika Serikat.
Para ilmuwan berteori hanya sebagian kecil dari populasi yang mungkin memiliki kecenderungan yang dapat menyebabkan vaksin memicu kelainan darah.
Dari 15 orang yang termasuk dalam penelitian, hanya satu orang memiliki riwayat jumlah trombosit rendah baru-baru ini.
Hal ini membuat para ahli bingung untuk memprediksi golongan seperti apa yang mungkin paling sedikit untuk mengembangkan trombositopenia setelah vaksinasi.
Selain kasus Dr Michael, semua orang sejauh ini telah pulih setelah perawatan.
Baca Juga: Banyak Hoaks, Ketua Satgas Covid-19 IDI Jelaskan 5 Fakta Seputar Vaksinasi
Sayangnya, tidak ada kasus trombositopenia yang dilaporkan selama uji coba vaksin Moderna atau Pfizer.
Pfizer mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kematian Dr Michael.
Dokter itu menerima dosis pertama vaksin Pfizer pada 18 Desember dan tidak langsung bereaksi terhadap vaksin tersebut.
Tiga hari kemudian, terlihat bercak merah di sekujur tubuhnya.
Bercak merah di tubuhnya adalah petechiae, tanda-tanda perdarahan di bawah kulit. Dr Michael akhirnya pergi ke Mount Sinai Medical Center di Miami.
Hasil pemeriksaan darah menunjukkan jumlah trombositnya nol. Jumlah trombosit di bawah 150.000 sudah disebut sebagai trombositopenia, tetapi kondisi Dr. Michael sangat buruk.
Berita Terkait
-
ICJR: Napi dan Petugas Lapas Harus Diprioritaskan Vaksinasi Tahap Kedua
-
Polemik Vaksin Covid-19 Selebgram Helena Lim, Ini Penjelasan Dinkes Jakbar
-
Vaksin Pfizer Ampuh Lawan Varian Baru Virus Corona? Ini Kata Studi
-
Perkembangan Terkini Vaksin Merah Putih, Target Bisa Dipakai Akhir 2021
-
Vaksin Sinovac Boleh Disuntikkan ke Lansia, Bagaimana Hasil Uji Klinisnya?
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Pakai Snapdragon 6 Gen 3, Segini Skor AnTuTu Redmi Note 15 5G Global
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Bisa Hitung Kalori Terbakar Paling Akurat, Cocok untuk Pantau Diet
-
Tak Hanya Layar OLED, iPad Mini 8 Diprediksi Pakai Chip Lebih Bertenaga
-
Jadi Prioritas, Sebagian Besar Pekerja Bethesda Garap Game The Elder Scrolls 6
-
5 Smartwatch dengan Fitur Olahraga Lengkap, Harga di Bawah Rp1 Juta untuk Pemula
-
33 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Desember: Raih Pemain Italia OVR 115 dan 10.000 Gems
-
59 Kode Redeem FF Terbaru 17 Desember: Klaim Bundle Anniversary, Diamond, dan Item Winterland
-
Honor Win Debut Akhir Desember, HP Gaming dengan Baterai Super Jumbo
-
5 Rekomendasi Smartwatch Murah dengan Fitur Kesehatan Lengkap, Harga di Bawah Rp1 Juta
-
Cara Mudah Mengakses Komputer Lain dari Mac