Suara.com - Pemerintah Provinsi Papua mengimbau masyarakat di wilayahnya tidak terprovokasi isu sabotase atas terganggunya jaringan komunikasi akibat putusnya kabel optik bawah laut milik Telkom di Perairan Sarmi.
Sekretaris Daerah Provinsi Papua Dance Yulian Flassy kepada Antara di Jayapura, Sabtu mengatakan persoalan internet, yakni putusnya kabel optik bawah laut sekitar 700 kilo meter dari Perairan Sarmi tersebut, merupakan kejadian yang memaksa.
"Meskipun membuat komunikasi di Jayapura terganggu, namun di wilayah selatan, seperti Timika dan Asmat tidak terpengaruh," kata Dance.
Dance menambahkan bahwa pemerintah daerah sedang membahas gangguan telekomunikasi yang dialami warga Jayapura dan Sarmi itu dengan pihak Telkom.
"Kami berharap hal ini tidak mengganggu pelayanan publik bagi masyarakat, apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya sudah menginstruksikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua untuk berkoordinasi dengan PT Telkom setempat agar hal ini dapat segera dicari solusinya.
"Jika jaringan komunikasi terputus atau terganggu dalam waktu lama dapat menganggu penyelenggaraan pemerintahan," katanya.
Sebelumnya diwartakan bahwa layanan telekomunikasi di Jayapura dan Sarmi terganggu sejak Jumat malam (30/4/2021) akibat putusanya kabel bawah laut Telkom di dekat Sarmi.
Telkom, dalam siaran persnya, mengatakan sedang mengupayakan menyediakan layanan via satelit sebagai ganti kabel bawah laut. Tetapi BUMN tersebut belum bisa memastikan berapa lama waktu yang diperlukan untuk memperbaiki kabel bawah laut yang putus. [Antara]
Baca Juga: Kabel Bawah Laut Telkom Putus, Layanan Telekomunikasi Papua Terganggu
Berita Terkait
-
Nikmati Live Performance D'Masiv Japan Tour: Hadir Eksklusif di Langit Musik
-
Kembangkan Platform Digipactum dan Granta, TelkomSigma Jamin Tata Kelola Perusahaan Berjalan Lancar
-
Finpay Telkom Gaet Asuransi ADB, Perluas Pasar Proteksi Digital
-
Telkom Perkuat Literasi dan Perlindungan Digital di Kalangan Pelajar Lewat Cyberheroes 2025
-
Sejumlah Daerah Papua Diguncang Gempa 6,6 Magnitudo, Masyarakat Diminta Waspada, Ada Susulan?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Segini Harga iPhone 17 di Indonesia, Apa Saja Kelemahannya?
-
27 Kode Redeem FF 18 Oktober 2025 Terbaru untuk Atasi Skin Cupu bagi Para Survivor yang Mau Booyah
-
Terungkap! Ini Biang Kerok Cuaca Panas Menyengat di Indonesia, BMKG Ungkap Faktanya
-
15 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025, Kit Spesial hingga Pemain OVR 113 Gratis
-
Rekomendasi 4 HP Android dengan Kamera Bagus Harga Rp2 Jutaan: Hasil Jepretan Bak Gunakan iPhone
-
5 HP dengan Memori 8 GB Harga Mulai dari Rp1 Jutaan: Spek Gahar, Tapi Harga Bersahabat
-
Pemilik HP Xiaomi: Jangan Instal Aplikasi Ini jika Tidak Ingin Kehilangan Fitur Berharga!
-
OPPO Find X9 Series: Era Baru Fotografi Mobile? Pre-Order dan Dapatkan Penawaran Spesial!
-
7 Fakta Penting di Balik Kasus Radioaktif Udang dan Cengkeh di Indonesia
-
Galaxy S25 FE: Smartphone Rp 9 Jutaan dengan Update Software 7 Tahun dan AI Canggih!