Suara.com - Seorang ahli dari institut teknologi federal ETH Zurich, mengatakan bahwa varian super virus Corona yang lebih buruk daripada Covid-19 dapat muncul tahun depan.
Bahayanya, setiap orang yang tidak divaksinasi berpotensi menjadi penyebar super.
Menurut profesor imunologi Sai Reddy, mengatakan kombinasi dari strain yang ada dapat menghasilkan fase pandemi baru dan lebih berbahaya.
"Covid-22 bisa lebih buruk dari apa yang kita alami sekarang," kata profesor Reddy, dikutip dari Mirror, Selasa (24/8/2021).
Dia menambahkan, beberapa vaksinasi perlu disiapkan selama beberapa tahun ke depan karena dunia terus memerangi ancaman yang berkembang.
Ilmuwan itu menambahkan bahwa varian super baru tersebut dapat lebih berbahaya dari varian Delta.
Dia juga memperingatkan siapa pun yang menolak untuk divaksinasi akan terinfeksi.
Profesor Reddy juga mengatakan, semua anak harus divaksinasi karena ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa vaksin bukan ancaman bagi anak di bawah umur 12 tahun.
Ia juga memprediksi bahwa terobosan vaksinasi akan muncul pada musim gugur ketika kasus akan kembali meningkat, diikuti oleh pemberlakuan pembatasan yang ketat di beberapa negara.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Filipina Longgarkan Pembatasan di Tengah Kasus Varian Delta
"Sangat mungkin akan muncul varian baru di mana kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan vaksin saat ini," jelas profesor Reddy
Itulah sebabnya, dia menambahkan, kita harus mempersiapkan beberapa vaksinasi selama beberapa tahun ke depan, yang terus-menerus disesuaikan dengan varian baru.
Ia mengatakan, varian Beta dan Gamma sebagian dapat menghindari antibodi, sementara varian Delta dapat jauh lebih menular.
Tetapi, beberapa tingkat kombinasi baru dapat tidak terhindarkan, di mana Beta atau Gamma menjadi lebih menular atau Delta berkembang lebih jauh.
Berita Terkait
-
Jelang Paralimpiade, Rumah Sakit di Tokyo Kewalahan Hadapi Lonjakan Pasien COVID-19
-
Bisakah Anda Terinfeksi 2 Varian Virus Corona Covid-19?
-
Varian Delta Merebak, Palang Merah Soroti Kebutuhan Vaksin COVID-19 di Asia Tenggara
-
Sekolah Tatap Muka di AS Tetap Digelar Meski di Tengah Lonjakan Varian Delta
-
AS Siap Luncurkan Dosis Tambahan Suntikan Vaksin Covid-19
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Perbandingan Harga iPhone 17 di Beberapa Negara, Lebih Terjangkau Dibanding Indonesia?
-
Skor Pengujian Chipset iPhone 17 Series Terungkap, Lebih Rendah dari Seri Lalu?
-
Jadwal MPL ID Season 16 Week 4 Hari Ini: Bigetron VS RRQ Hoshi, Penentuan Puncak Klasemen!
-
Ancaman Hukuman Bagi Pembuat Gambar Manipulasi AI, Pemain Timnas Jadi Korban
-
Mengenal Satelit Nusantara Lima, Satelit Milik Indonesia yang Terbesar di Asia
-
Superior, Vivo X300 Bawa Kamera Selfie 50 MP dan Pemindai Sidik Jari Ultrasonik
-
Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
-
Cara Edit Foto Viral Golden Hour Estetik di Tembok dengan AI, Ini Prompt-nya
-
31 HP Xiaomi yang Tidak Lagi Terima Update Android 16
-
5 Rekomendasi HP Tipis Alternatif iPhone 17 Air, Harga Lebih Ramah di Kantong