Suara.com - Penelitian terbaru yang dilakukan para ahli di Memorial University of Newfoundland mengungkap bahwa laju kerusakan terumbu karang lebih cepat daripada yang diperkirakan. Tercatat setengah dari terumbu karang di Bumi telah hilang sejak 70 tahun terakhir.
Terumbu karang menyediakan ekosistem bagi kehidupan laut, melindungi garis pantai, dan menopang mata pencaharian masyarakat di seluruh dunia.
"Terumbu karang di seluruh dunia menghadapi dampak dari perubahan iklim, penangkapan ikan yang berlebihan, perusakan habitat, dan polusi," tulis para ilmuwan, seperti dikutip dari CNET pada Selasa (21/9/2021).
Dengan proyeksi degradasi terumbu karang yang terus berlanjut dan hilangnya keanekaragaman hayati, kesejahteraan dan pembangunan pesisir berkelanjutan dari komunitas manusia yang bergantung pada ekosistem terumbu karang terancam.
Kenaikan suhu air laut juga menyebabkan masalah besar bagi terumbu karang. Sama seperti hutan kayu merah, terumbu karang adalah ekosistem yang sangat sensitif terhadap suhu panas.
Air laut yang memanas mengancam terumbu karang dengan memicu peristiwa pemutihan. Ganggang menyediakan nutrisi bagi karang melalui fotosintesis, tetapi jika ganggang menjadi stres karena panas atau terlalu terpapar sinar Matahari, maka akan mengeluarkan racun.
Karang akan mengeluarkan alga yang menyebabkan karang memutih. Tergantung pada tingkat keparahannya, pemutihan bisa berakibat fatal.
Kenaikan suhu laut sebesar 0,068 derajat Celcius telah terbukti menjadi bencana besar bagi Great Barrier Reef Australia, dengan tiga peristiwa pemutihan selama lima tahun terakhir.
Tak hanya itu, ekosistem terumbu karang terbesar kedua dan ketiga di dunia, Belize Barrier Reef dan Great Florida Reef, juga mengalami peristiwa pemutihan dalam 5 tahun terakhir.
Baca Juga: Jangan Salah, 7 Hal Ini Sebaiknya Tidak Dilakukan saat Berlibur ke Pantai
Tim ilmuwan di balik penelitian tersebut yang dipimpin oleh Tyler Eddy telah meninjau data dari 14.705 survei terhadap lebih dari 3.500 terumbu karang di 87 negara.
Di antara hasil lainnya, tim menemukan bahwa keanekaragaman hayati menurun, dengan ikan yang tahan suhu menjadi lebih dominan, dan penurunan penangkapan ikan per kapita.
"Studi kami menunjukkan bahwa kapasitas terumbu karang untuk menyediakan jasa ekosistem yang diandalkan oleh jutaan orang di seluruh dunia telah menurun setengahnya sejak tahun 1950-an," tambah para ahli.
Dengan mencapai target emisi perubahan iklim dan mengurangi dampak lokal dapat menurunkan tekanan pada terumbu karang.
Para ilmuwan telah mencoba beberapa metode untuk melindungi terumbu karang dari ancaman kenaikan suhu laut. Upaya tersebut mencakup pencerahan awan, yang melibatkan penebalan awan dengan air asin sehingga membuatnya memantulkan lebih banyak panas kembali ke atmosfer, hingga robotika canggih untuk memproduksi karang.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
24 Kode Redeem FF Terbaru 10 November 2025: Dapatkan Mythos Fist & SG2 One Punch Man
-
24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 10 November 2025: Klaim Pemain Langka dan Emote Eksklusif
-
Cara Tukar Robux Roblox Jadi Uang Tunai
-
Kronologi 3 Astronot China Terdampar di Luar Angkasa Tanpa Kepastian Balik ke Bumi
-
20 Kode Redeem FC Mobile 9 November 2025, Ungkap Trik Dapatkan 20.000 Gems Gratis
-
28 Kode Redeem FF 9 November 2025, Misi Rahasia Dapatkan Skin Groza FFCS Jangan Terlewat
-
Apple Akhirnya Nyerah, Pilih Bayar Google Rp 16 Triliun per Tahun
-
Honor Siapkan HP 10.000 mAh ala Power Bank Pertama di Dunia
-
Sword of Justice Resmi Rilis ke Indonesia, Game MMORPG Berpadu AI
-
Terobosan Konektivitas: Uji Coba Pertama NR-NTN 5G-Advanced via Satelit LEO OneWeb