Suara.com - Fokus dan tema utama dalam batch ketiga Startup Studio Indonesia (SSI) adalah mencari Product-Market Fit (PMF).
PMF sendiri merupakan upaya penyempurnaan produk dan model bisnis dalam peningkatan kecocokan atau loyalitas/retensi pengguna terhadap produk, sebelum startup masuk tahap ekspansi pasar.
Mencari kecocokan atau fit penting karena menunjukkan seberapa jauh sebuah startup dapat memberikan solusi yang tepat bagi pasar yang ingin mereka layani.
Karena itu, fase PMF ini sangat krusial terutama bagi founders tingkat awal, dimana mereka berupaya mempersolid tawaran produk digitalnya agar betul-betul dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan pengguna.
Menurut riset yang dilakukan oleh CB Insights, tidak adanya kebutuhan pasar menjadi penyebab terbesar dari kegagalan sebuah startup (42 persen).
Artinya, startup telah menawarkan produk digital, namun frekuensi serta jumlah penggunanya tidak cukup besar untuk membuat perusahaan bisa bertahan dan berkembang.
Dengan adanya pandemi yang memberikan dampak negatif pada sebagian besar startup di Indonesia (42,5 persen).
Kondisi ini membuat semakin penting bagi startup tahap awal untuk mempelajari cara terbaik menemukan PMF agar bisa bertahan.
Jika tidak berhasil melalui proses PMF, maka bisa dipastikan bahwa startup tersebut akan gagal atau menjadi startup “zombie”.
Baca Juga: Kolaborasi Startup Penting untuk Bangun Ekosistem Pelayanan Kesehatan Digital
Startup “zombie” merupakan sebutan untuk perusahaan-perusahaan rintisan yang masih bertahan, namun tidak memiliki pertumbuhan bisnis.
Oleh karena itu, SSI merangkum lima tips mencari PMF dari tiga startup veteran Indonesia:
1. Lakukan uji pasar sesegera mungkin
Salah satu kesalahan utama startup adalah menunggu terlalu lama untuk menguji apakah pasar menerima produk mereka dengan baik atau tidak.
Menurut Grady Laksmono, Co-founder Moka dan Head of Selly di GoTo Financial, banyak founder startup yang menciptakan problem-problem yang sebenarnya tidak ada atau tidak signifikan di pasaran.
"Kita harus bisa membedakan antara ‘keyakinan’ dan ‘fakta’. Dan proses ini harus berjalan dengan cepat, apakah benar ada problem tersebut? Berapa orang yang benar-benar membutuhkan solusinya?" terangnya dalam keterangan resminya, Senin (6/12/2021).
Berita Terkait
-
Kominfo: Isu Kesehatan Jadi Hoaks Paling Dominan Sejak 2018-2021
-
Kominfo Tetap Fokus Sosialisasi Data Pribadi ke Masyarakat di Tengah Pembahasan UU PDP
-
Kominfo Tetap Lanjutkan Migrasi TV Digital, Meski UU Cipta Kerja Inkonstitusional
-
Kominfo Temukan 1,1 Juta Konten Pornografi di Internet Sepanjang 2021
-
Kominfo Cabut Izin Frekuensi Net1
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
Terkini
-
Salah Satu Ponsel Tertipis, Render Motorola Edge 70 Beredar ke Publik
-
Drama China Laris: Pendapatan Capai Rp156 Triliun, Lampaui Box Office Lokal
-
HP Flagship Oppo Terima Update ColorOS 16 pada November 2025, Begini Fiturnya
-
Spartan Survivors Hadir di Steam, Game Gratis Buatan Penggemar Dapat Restu Microsoft
-
25 Kode Redeem FC Mobile 29 Oktober: Segera Klaim Hadiah Gems, Icon, dan Skin Jersey Edisi Terbatas!
-
25 Kode Redeem FF 29 Oktober: Dapatkan Diamond, Bundle, dan Skin Kolaborasi Gratis!
-
Siap Rilis Global, iQOO 15 Black Edition Terlihat di Toko Online
-
Gaming Lebih Mulus, Honor GT 2 Diprediksi Bawa Layar OLED 165 Hz
-
iPhone 17 Laris Manis, Valuasi Apple Tembus Rp66.500 Triliun
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Bikin Foto Halloween, Hasilnya bak Fotografer Profesional