Suara.com - Perusahaan keamanan siber Group-IB mengungkapkan bahwa ada 17 perusahaan Indonesia yang menjadi korban ransomware di periode 2021- 2022.
Indonesia, dalam Buku Panduan Ransomware Tahunan Group-IB, masuk dalam 10 negara dengan korban ransomware terbesar di Asia Pasifik di periode kuartal I 2021 - kuartal I 2022.
Dalam daftar itu, Indonesia berada di urutan delapan dengan jumlah perusahaan yang menjadi korban serangan siber ransomware berjumlah 17, sama dengan Singapura di urutan sembilan dan Malaysia di urutan 10 dengan jumlah korban sebanyak 14.
Di urutan pertama ada Australia (68), diikuti oleh India (48), Jepang (32), China (30), Taiwan (22 ), Hong Kong (20), dan Thailand (19).
Asia Pasifik sendiri adalah kawasan ketiga di dunia yang paling sering menjadi sasaran ransomware setelah Amerika Utara dan Eropa berdasarkan analisis data korban yang diposting di situs khusus tempat data-data hasil rampasan geng ransomware diunggah (DLS). Ada 335 perusahaan dari Asia Pasifik yang data-datanya telah diumbar di DLS.
"Antara Q1 2021 dan Q1 2022, informasi milik 17 perusahaan Indonesia telah diposting di DLS," beber Group-IB dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (19/5/2022).
Conti dan Avaddon menjadi geng ransomware paling agresif dengan tiga korban dari Indonesia masing-masing diposting di DLS dalam periode peninjauan. Industri yang paling sering menjadi sasaran di Indonesia adalah Energi sebanyak tiga perusahaan dan sektor keuangan, juga tiga perusahaan.
Secara umum laporan Group-IB menemukan bahwa para geng ransomware berada di atas angin, dengan tebusan rata-rata tumbuh sebesar 45 persen hingga mencapai 247.000 dolar AS atau setara dengan Rp 3,6 miliar pada tahun 2021.
Geng-geng ransomware menjadi jauh lebih rakus sejak 2020. Uang tebusan yang memecahkan rekor sebesar 240 juta dolar AS atau sekitar Rp 3,5 triliun diminta oleh kelompok peretas Hive dari perusahaan Belanda, MediaMarkt.
Baca Juga: Pernah Serang Indonesia, Peretas Rusia Ancam Gulingkan Pemerintahan Kosta Rika
Lockbit, Conti, dan Pysa menjadi geng ransomware paling agresif dengan masing-masing 670, 640, dan 186 korban yang diunggah di DLS. Dua pendatang baru di tahun 2021, Hive and Grief dengan cepat masuk dalam daftar 10 kelompok peretas paling atas, berdasarkan jumlah korban yang diposting di DLS.
Berita Terkait
-
Ransomware Mengintai? Google Drive Luncurkan Fitur AI Pendeteksi dan Pemulih Otomatis
-
Kaspersky Ungkap Ancaman Siber Paling Banyak Serang Indonesia
-
2025: Era Baru Ransomware, Hacker Incar IoT dan Perangkat Pintar
-
Cara Menangkis Serangan Ransomware lewat Kamera Pengawas
-
Waspada Fog-Ransomware, Memeras Korban Usai Ekspos Data Pribadi
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa