Suara.com - Ada beberapa hal sederhana yang dapat pengguna lakukan agar lebih aman saat online.
Dilansir dari PC Mag, Senin (23/5/2022), berikut ini lima hal sederhana untuk meningkatkan keamanan akun saat online:
1. Instal antivirus
Pengguna disarankan untuk menginstal antivirus dan mengecek pembaruan secara berkala.
Antivirus yang efektif melindungi banyak jenis malware yang berbahaya bagi perangkat.
Meskipun perangkat pengguna telah memiliki program antivirus bawaan, sayangnya antivirus bawaan tersebut tidak bisa bersaing dengan solusi pihak ketiga.
Beberapa antivirus yang disarankan mencakup Avast, Bitdefender, McAfee, dan Webroot.
Jika antivirus atau rangkaian keamanan pengguna juga tidak memiliki perlindungan ransomware, pertimbangkan untuk menambah lapisan perlindungan terpisah.
Banyak utilitas khusus ransomware yang gratis, sehingga pengguna dapat mencoba beberapa di antaranya dan memilih yang paling cocok.
Baca Juga: Perlu Kamu Tahu, 5 Kemampuan Terbaik dari Layanan VPN
2. Eksplor alat keamanan yang diinstal
Banyak aplikasi dan pengaturan yang membantu melindungi perangkat dan identitas pengguna, tapi itu hanya berguna jika pengguna tahu cara menggunakannya dengan benar.
Oleh karena itu, pengguna harus mengeksplor alat keamanan yang diinstal, memahami fitur dan pengaturannya demi mendapatkan daya proteksi maksimal.
Sebagian besar alat antivirus memiliki kekuatan untuk menangkis Potentially Unwanted Applications (PUAs), aplikasi bermasalah yang sebenarnya bukan malware tetapi juga tidak melakukan sesuatu yang bermanfaat.
Tidak semuanya mengaktifkan deteksi PUA secara default. Karena itu, periksa setelan deteksi dan pastikan alat keamanan dikonfigurasi untuk memblokir gangguan ini.
Saat pengguna menginstal produk keamanan baru, buka semua menu, dan lihat pengaturannya.
Untuk lebih memastikan antivirus dikonfigurasi dan berfungsi dengan benar, pengguna dapat membuka halaman pemeriksaan fitur keamanan di situs web AMTSO (Anti-Malware Testing Standards Organization).
3. Gunakan kata sandi unik untuk setiap akun
Salah satu cara termudah peretas mencuri informasi adalah dengan mendapatkan sekumpulan kombinasi kata sandi yang mudah ditebak dan sama.
Oleh karena itu, pengguna disarankan untuk menggunakan kata sandi unik pada setiap akun.
Pengguna bisa menggunakan pembuat kata sandi acak (password generator) yang tersedia secara gratis.
Saat pengguna menggunakan pengelola kata sandi, satu-satunya kata sandi yang harus diingat adalah kata sandi utama yang mengunci akun pengelola kata sandi itu sendiri.
Saat tidak terkunci, pengelola kata sandi akan memasukkan pengguna ke akun tertentu secara otomatis.
Itu tidak hanya membantu pengguna lebih aman, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
4. Gunakan VPN
Setiap kali terhubung ke Internet menggunakan jaringan WiFi publik, pengguna disarankan untuk menggunakan jaringan pribadi virtual atau VPN.
Melalui WiFi publik, siapa pun di jaringan itu dapat mencuri file dan data yang dikirim dari laptop atau perangkat seluler pengguna.
Karenanya, VPN mengenkripsi lalu lintas internet, merutekannya melalui server yang dimiliki oleh perusahaan VPN.
Dengan kata lain, tidak seorang pun dapat mengintip data pengguna.
Menggunakan VPN dapat menyembunyikan alamat IP. Pengiklan dan pelacak yang ingin mengidentifikasi atau melakukan geolokasi melalui alamat IP tersebut akan melihat alamat perusahaan VPN.
5. Gunakan Multi-factor Authentication
Otentikasi Multi-faktor (Multi-factor Authentication) mungkin merepotkan, namun itu dapat membuat akun pengguna lebih aman.
Fitur ini mengharuskan pengguna melewati lapisan otentikasi lain untuk masuk ke dalam akun.
Jika data atau informasi pribadi dalam suatu akun sensitif atau berharga, pengguna harus mengaktifkan Multi-factor Authentication.
Beberapa layanan seperti Gmail dan Dropbox menawarkan fitur Multi-factor Authentication.
Multi-factor Authentication memverifikasi identitas pengguna menggunakan setidaknya dua bentuk otentikasi yang berbeda, seperti kata sandi, sidik jari, pengenalan wajah, atau kode yang dikirim ke ponsel.
Kelima hal di atas merupakan fitur dan layanan yang tampak sederhana namun dapat menambah lapisan keamanan pada akun pengguna.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Isu Jual Beli Hp Wajib Balik Nama, Kemkomdigi Sebut Daftar IMEI Tidak Wajib
-
4 Deretan Fakta Wacana Beli HP Bekas Kayak Beli Motor, Mesti Balik Nama Biar Aman?
-
Apa Dampak Usai Izin TikTok Dibekukan Pemerintah, Masih Bebas Bikin Konten?
-
Ini Bukti Peluncuran Oppo Find X9 dan Find X9 Pro Makin Dekat
-
Telkomsel Siapkan Paket Data Khusus MotoGP Mandalika 2025, 300 BTS Dioperasikan
-
Viral Cewek Ngamuk Sama Kecerdasan Buatan, Gegara Nggak Bisa Sambungkan Lirik Lagu
-
6 Langkah Matikan Centang Biru di WhatsApp, Cara Jitu Baca Pesan Tanpa Ketahuan
-
Daftar Lengkap HP dan Tablet Xiaomi Ini Terima Update hingga 6 Tahun
-
7 Cara Kunci Chat Penting di WhatsApp: Percakapan Rahasia Tetap Aman dari Orang Lain
-
Wacana Jual Beli HP Bekas Wajib Balik Nama, Ini Penjelasan Komdigi