Suara.com - Kaspersky telah mendapat hak paten dari US Patent and Trademark Office untuk sistem blokir iklan di ponsel cerdas.
Berbeda dari metode sebelumnya, teknologi baru ini tidak mengurangi baterai perangkat atau meningkatkan konsumsi traffic.
Penjualan tempat iklan dalam aplikasi seluler adalah metode yang paling populer untuk developer dalam mengambil profit dari produknya.
Namun, banyaknya iklan akan merusak pengalaman pengguna. Selain itu, beberapa modul iklan juga berisi ancaman untuk pengguna, menyebarkan tautan ke situs-situs berbahaya.
Blocking technology secara umum menginformasikan bahwa semua traffic harus disaring melalui server jarak jauh sebelum masuk ke perangkat awal.
Metode ini dideskripsikan dalam paten US 20200259790 A1 memberi solusi yang bisa digunakan di perangkat lokal.
Solusi ini akan menghilangkan lambatnya performa aplikasi, tambahan biaya untuk pemindahan data, atau borosnya performa baterai.
Kerugian utama disebabkan oleh layanan pemblokiran iklan, atau ad-blocking services menggunakan VPN (Virtual Private Network).
Melalui permintaan DNS (Domain Name System) ke IP address, teknologi baru ini mendeteksi permintaan ke penyedia iklan dari alur traffic awal hingga sampai di perangkat.
Baca Juga: Kaspersky Berhasil Blokir 98,6 Persen Situs Dewasa
Jika permintaan DNS dari aplikasi berhubungan dengan penyedia iklan, akan diblokir dan iklan
tersebut tidak akan muncul di layar pengguna.
“Butuh beberapa waktu untuk memblokir sebuah iklan yang muncul di perangkat kita, hal ini seringkali menjengkelkan," kata Alexey Komissarov, Inovator Teknologi dan Head of IOS Development Kaspersky.
Dia menambahkan, metode ads-blocking ini berpotensi untuk membuat pengalaman yang lebih nyaman bagi pengguna aplikasi.
"Kami sedang menguji pengaplikasian dari teknologi ini dan melakukan berbagai macam tes dari fitur terbaru sebagai solusi dari Kaspersky," tutupnya.
Berita Terkait
-
Kaspersky Masuk Daftar Hitam AS, Diklaim sebagai Ancaman Keamanan Nasional
-
Pelanggaran Data di Asia Tenggara Sebabkan Kerugian Tambahan di Luar Finansial
-
Diberi Peringatan Kantor Federal Jerman untuk Keamanan Informasi (BSI), Kaspersky Buka Suara
-
Usai Jerman, Italia Batasi Penggunaan Antivirus Kaspersky dari Rusia
-
33 Kerentanan Ditemukan dalam Transfer Data Telehealth, Waduh!
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Intip Harga HP Infinix per November 2025, Spek Terbaik Mulai Rp1 Jutaan
-
18 Kode Redeem FC Mobile 2 November 2025, Klaim Pemain Gratis OVR 113 Terbatas
-
40 Kode Redeem FF 2 November 2025 Bikin Akun Kamu Wangi Seharian, Luck Royale Voucher Gratis
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November 2025, Dapatkan Pemain OVR 109-113 dan Gems Gratis
-
ChatGPT Go Resmi Diluncurkan Pertama di Asia Tenggara, Gandeng Telkomsel, Bundling Mulai Rp 50.000
-
Tim Cook Janjikan Berbagai Teknologi AI Canggih di Apple Intelligence
-
Xiaomi Sedang Garap HP Redmi dengan Baterai 9.000 mAh
-
ONIC, EVOS, dan AE Main Jam Berapa? Ini Update Jadwal Playoffs MPL ID S16
-
Amazon PHK 14 Ribu Karyawan, Proyek Game Tomb Raider Tak Terdampak
-
MediaTek Kompanio 540: Chipset Khusus Chromebook untuk Pelajar dengan Baterai Awet